Selasa, 29 Juli 2008

Alienasi Ketiadaan

Javed Paul Syatha

Segmen /1/

Pada Sebuah Galery Lukis
Tokoh:
Aku terlalu larut dalam tidur panjangku; mungkin saja mimpi yang menyeretku masuk ke negeri tak berjejak dari pikiran-pikiran yang jauh sekaligus menakutkan. Aku melihat batang-batang pohon beterbangan seperti dihempas badai, laut bergolak hebat, manusia-manusia tanpa kelamin berguling-guling mengitari aku dengan suara dan jerit ngeri. “Tuhan jika semua ini mimpi, beri aku mimpi yang lain!” seketika aku mendapati tubuhku meringkuk dipinggiran jalan raya dengan segala keresahan yang beku. Aku tidak akan percaya kalau tidak menyaksikannya sendiri; aku sangat bernafsu untuk membangunkannya, mengusir lalat-lalat yang berkerumun di mulutnya. Tapi benarkah itu aku? Tidak, aku tidak pernah sekalipun merindukan datang kepada diriku sendiri dengan mimpi, apalagi dalam keadaan yang tidak bisa aku percaya. Sungguh aku benar-benar merasa muak melihatnya, namun meski demikian aku musti tertawa; menertawakan kehidupan yang coreng moreng dari wajahku yang terlalu polos untuk kehidupan terasing ini.

Matilah aku! Ya, matilah aku, karena syurga telah menunggu dengan bidadari-bidadari bersayap perak, bukankah dalam kehidupan engkau terlalu najis untuk menyentuh seorang pelacur sekalipun? Maka matilah! sungguh, meskipun demikian aku adalah mimpi yang menakutkan bagi diriku sendiri. Tapi inilah yang terbaik dari sebagian kehidupan.

Demikianlah aku meringkuk kumal di pinggiran jalan raya; suatu pemandangan yang cukup menakjubkan saat puluhan warga kota berhamburan mengepungku dan tak satupun yang mengaku mengenali akau dalam gumamnya, padahal hampir sebagian dari mereka aku menghafalnya dengan baik. Sungguh mereka mengenakan topeng yang tidak lebih baik dari wajahnya sendiri-sendiri.

Tidak lama kemudian orang-orang berseragam itu mengamati aku lantas menggambarnya dalam bentuk seketsa tubuhku di jalan itu dengan batu kapur putih dan yang lain memasang plastik Panjang berwarna kekuningan tanpa aku tahu maksud mereka sedikitpun. Lantas aku buru-buru diangkat ke dalam mobil kemudian diantar ke rumah sakit dan orang-orang berseragam itu mendapat imbalan uang yang tidak sedikit; setara dengan harga pembunuh bayaran untuk satu mangsanya, kemudian mereka meninggalkan aku dengan senang hati.

Ya, disanalah aku merasakan sesuatu yang paling menjijikkan. Sekujur tubuhku terlihat pucat dan beku, aku dipindahkan dari lemari pendingin satu ke lemari yang lain, dari ruanggan yang penuh dengan mayat ke ruang praktik calon dokter, tubuhku diseminarkan, satu persatu organ tubuhku dimutilasi, kelaminku dipotong, mataku dicongkel, hati, jantung, ginjal dan otakku mereka simpan dalam etalase. Sebagian yang lain dimasukkan dalam plastik warna hitam kemudian dibuang ke laut dan menjadi menu saat senja bagi puluhan ekor predator ampibi. Sungguh akhir yang ngeri.

Tokoh: Demikianlah sebagian dari penggalan novel panjang yang tak pernah selesai dan menjadi inspirasi awal hadirnya lukisan-lukisanku, tapi bagaimana kalian bisa tidak menerimanya, padahal aku telah mempertaruhkan seluruh imajinasi dan impianku. Aku telah bekerja keras untuk semua ini!

Segmen /2/

Galeri lukisan itu selalu sepi dari pengunjung, seniman muda yang dipaksa tua oleh kerut keningnya itu hampir saja putus asa dengan apa yang telah ia kerjakan sepanjang usianya.

Hari-harinya, selain mengasiki suaranya yang parau juga asik dengan gitar kumal yang sedikitpun ia tak pecus memainkan harmony suatu nada. Bahkan ia telah biasa bicara sendiri, tersenyum sendiri, marah-marah kepada tuhan, membaca puisi keras-keras, kadang menangis tersedu memanggil-manggil nama ibunya dan tak jarang juga ia mengolok-ngolok dirinya sendiri selayaknya monolog dalam sebabak drama.

Pernah sekali waktu ia kering akan lukisan, lantas sebait puisi menjadi semacam aliran baru dalam hari-hari kanvasnya, dan sekarang lukisan puisi itu ia letakkan persis di depan pintu masuk sebuah galerinya yang sepi itu. Begini;
“… duniadunia corengmoreng!
kalian adalah sisasisa penolakanpenolakan sejarah
atas kepercayaankepercayaan zaman. maka segala sesuatunya layak
untuk mati:
dan aku adalah lukisan keterasingan
dari segala
yang pernah kau yakini
dan tak mau mati!

Segmen /3/

Tokoh: Semua memang terlanjur berbenturan, atau memang sengaja dibentur-benturkan dalam kehidupan, sebagaimana mimpi yang melampaui kesadaran akan dunia realitas, dan kebenaran yang bersandar pada kepercayaan. *

Sepanjang malam seniman itu berusaha keras menyelesaikan lukisan yang telah terbengkelai puluhan tahun dalam sebagaian mimpi-mimpinya, dan ingin menyelesaikannya sebelum ia mati. Sejak lama sebenarnya ia juga sudah menyiapkan obituari bagi dirinya sendiri, tapi tak kunjung mati juga. Mada di dalam galery dengan pintu setengah terbuka ia menggali kubur menanti kematian; barangkali Tuhan diam-diam telah menyetujui niatnya. Lantas orang-orang akan beramai-ramai membicarakannya, berebut lukisannya kemudian menjualnya sebagai barang langka karena pelukisnya sudah mati.

Tokoh: Ya, inilah akhir yang aku kehendaki, manusia-manusia menggelikan itu memburu lukisanku dan aku menertawakannya; karena aku telah menanggung semua beban berat kehidupanku sendiri, dan apa peduliku jika kelabang dan kalajengking saling menyengat di atas kuburanku nanti. Ya, aku akan mati, aku akan mati untuk pertama kalinya.

Seniman aneh itu menaruh lukisan terakhir yang baru diselesaikannya semalam di lubang kubur itu; berlukiskan wajahnya dan di sudut kiri bawah terterah tanda tangan bersebrangan dengan nama “Ifoel Mundzuk” lalu menguburnya dengan timbunan hasrat yang tergurat di keningnya.

Tokoh: Aku akan menebus kerja kerasku selama ini dengan pengasingan diri dari kehidupan, dari segala masa lalu; sebuah kehidupan baru dibalik kematianku yang lain. Meski orang seperti aku tidak pantas kehilangan roh untuk menempuh negeri beradab yang musti diperjuangkan, tapi aku harus membentuk dunia dalam kehendakku. Segala memang harus dilukiskan, lagi pula bukankah kita sebenarnya sedang hidup dalam tumpukan keterasingan! *
Tokoh: Mungkin hanya metamorfosisme sebentuk waktu; kelak menjawab segalanya. Ini hanyalah kesementaraan. (Gumamnya tajam...)

Lamongan, 2007

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi