Selasa, 18 November 2008

REMY SYLADO: MELUKIS KEHIDUPAN LEWAT KATA

Sutejo
Ponorogo Pos

Ada ungkapan menarik dari Remy Silado, “Orang mengamati kehidupan lalu menyimpan dalam daya kreatif. Sewaktu-waktu bisa dia panggil untuk dijadikan tulisan.” (Mata Baca, edisi September 2005:8). Realita, karena itu, adalah kekuatan alam yang dapat berdaya magis bagi pemilik daya kreatif. Ia sebentuk cakra kehidupan yang senantiasa memancarkan makna. Kehidupan itu menjadi semacam tempat rekreasi mata, kemudian menjadi rekreasi hati jika kita meminjam ungkapan Ibnu Duraid.

Sebab, Ibnu Duraid ketika para sahabatnya banyak bercerita tentang keindahan alam dan realitanya, dia bilang bahwa “Kitab ‘Uyunul Akhbar karya Al Qatabi, Az-Zuhroh karya Ibnu Abi Thahir merupakan tempat rekreasi yang luar biasa. Mengapa? Memang, buku menjadi tempat ”meditasi”, berenung, dan berdialog tentang berbagai pernik kehidupan. Menulis dan membaca, tentu, merupakan sarana penting yang menghubungkan keduanya.

Kepekaan menangkap realitas, karenanya, sangat dibutuhkan oleh penulis. Meskipun, media misalnya, dalam pandangan Remy Silado, pertama-tama akan melihat nama, tetapi bukan berarti hal itu merupakan jaminan mutlak. Di sinilah, maka pentingnya kreativitas penulis untuk berani berbeda dengan yang lain. Lha, keberanian ini bisa dimulai dari main-main berbeda yang dapat dimuat di buletin maupun majalah dinding sekolah (kampus).

Meskipun memang, ada teori bahwa di dalam menulis yang termudah adalah pengekoran tetapi tentunya, yang dibutuhkan adalah pengekoran yang kreatif. Jika tidak kita hanya akan menjadi fotokopi saja dari para penulis yang lainnya. Bakat nyleneh dibutuhkan. Baik itu dalam pengungkapan maupun dalam membuat lompatan berbahasa. Istilah Remy Silado, bagaimana bahasa dan kalimat yang disusun juga beraroma rasa tertentu (wah, tentu, yang ini bukan aroma stroberi, apel, atau apokat). Tetapi, bagaimana bahasa dan kalimat itu bernas; menghindari bahasa manerisme (klise).

Untuk itulah, maka keberanian memilih kata yang jarang dipergunakan juga tantangan berani yang perlu dipilih penulis. Begitulah, Remy Silado bermula di masa SMP sering mendapat tugas menulis cerpen dari guru bahasa Indonesianya. Dengan, pengalaman ini ia semakin tertantang untuk kreatif memilih dan melakukan sesuatu bahasa yang berbeda, baik rasa dan kata. Tak heran, ini kemudian yang melambungkannya menjadi penulis, seniman, pemusik yang luar biasa karyanya.

Ada pesan menarik, barangkali yang dapat dipetik, bahwa dalam pembelajaran di sekolah, maka guru bahasa Indonesia sebanyak mungkin memberikan pengasuhan dan pendampingan dalam kepenulisan ini. Sebuah ritus persalinan kata-kata yang hanya bisa lahir dari para ”ibu kandung” yang matang (baca: guru), yang akan memikat pembaca. Ibu kandung ini tentu adalah seorang penulis yang bertali rasa dengan realita, bercakra dalam imajinasi, dan berjangkar dalam sangkar hati.

Budaya cangkeman, budaya mulut (istilah Remy Sylado), sebaiknya mulai disimpan; budaya susun kata dan ungkap pikir dalam jernih rasa menjadi alternatif mendewasakan manusia. Jika para guru saja tersesat dalam jual beli karya ilmiah, maka ini merupakan pemunafikkan dari kodrat manusia ”sang penulis” (ingat: metaforik surat Al-’Alaq). Barangkali, ini akan menjadi ”dosa terbesar” lain yang ”tidak terampuni”. Karena ideologi gengsi dipuja dan manajemen isi dikebumikan. Sebuah realita pesakitan tapi dirayakan tanpa malu dan rasa, sehingga semakin mengerdilkan pikiran anak-anak zaman.

Jika kita mau berguru pada para penulis, katakanlah, Remy Sylado atau Ibnu Duraid yang disebutkan di awal tulisan ini; maka sebenarnya kita dapat mudah untuk melakukannya. Bukan terbalik, seakan-akan cerdik berkarya karena lolos kepangkatan sambil pamer pangkat kepada koleganya. Sebuah dusta yang akan melahirkan generasi penipu di masa depan. Sudah bukan rahasia umum, jika para guru banyak pergi ke ”mesin jahit intelektual” untuk berbagai kepentingan: pangkat dan sertifikasi.

Marilah kita ajari mereka untuk belajar olah kata, memasak kalimat dengan bumbu kehidupan, sehingga antara hati dan kata anak-anak zaman ini tidak semakin buram. Perjalanan seribu kilometer, tentu, dialawali dari langkah pertama (dalam dunia motivasi hal ini sudah menjadi filosofi gerak). Jika perjalanan kreativitas kepenulisan anak bangsa ini kita tebarkan, langkah kesadaran untuk tidak gemar menipu adalah alternatif langkah pertama itu.

Melangkahlah anak-anakku, generasi kata yang tidak terhenti oleh sindiran orang tak pendidikan, ”Ah, teori!” Jadikanlah, diri kita museum kehidupan yang setiap saat sejarah dapat digugah, kenyataan dapat dirasa, dan perubahan dapat dicerna. Karena cermin kehidupan begitu mudah kita temukan dalam karya anak-anak yang tenang, senang, bercengkerama di musium kehidupan. Rawatlah generasiku, musium kehidupan ini untuk monumen sukses Anda di masa depan! Begitulah, barangkali bahasa motivasi jika kita petik dari bahasa metaforik Remy Sylado. Kehidupan katanya, menyimpan daya kreatif. Hidup harus kreatif, terlebih menulis wajib kreatif.

Pendek kata, jika kita berguru pada Aristoteles dengan teori mimetik-nya, sesungguhnya secara historis makna museum kehidupan yang berdaya kreatif ini adalah pesan terus penting dibumikan. Puluhan buku –yang cenderung berbeda dari Remy Sylado— adalah wujud kreativitasnya. Cau Bau Kan, Kerudung Merah Kirmidzi, Kerygma dan Martyria adalah contoh buku-bukunya yang khas dalam pemilihan diksinya. Sebuah pemantik untuk menelisik di satu sisi dan di sisi lain memberikan ”ruang kreatif” yang tak bertepi.

Permasalahannya adalah bagaimana membumikan makna kreatif ini bagi kita? Semuanya, memang tergantung kita. Tetapi, jika kita menyadari keberhasilan hidup yang dipilih seseorang sesungguhnya buah gerak dari idola yang telah mengendap ke bawah sadar kita. Karena itu, endapkanlah menjadi bagian bawah sadar sehingga akan mengkarakter. Karakterisasi seorang penulis, pada akhirnya, adalah ujung yang ”mutlak” harus kita temukan. Begitulah kemudian jika kita sudah tersadar: ternyata gaya masing-masing penulis sungguh beragam. Budi Darma, Putu Wijaya, Remy Sylado, Kuntowijoyo, Seno Gumira Adji Darma, Ayu Utami, Joni Ariadinata, dan puluhan penulis muda lainnya.

Kilauan karya mereka sesungguhnya jendela yang terbuka. Pintu kehidupan bagi bangsa yang besar dan sadar. Dan, pijar penuntun bagi kita yang terkesima oleh dunia kreatif yang menyadarkan.
***

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi