Jumat, 20 Maret 2009

Mengangkat Kembali Sastra Marjinal

JUDUL: Sastra-Pra Antologi Indonesia Tempo Doeloe
PENULIS: F Wiggers, G Francis, Tio Ie Soei, FDJ Pengemanann, H Kommer
PENYUSUN: Pramoedya Ananta Toer
PENERBIT: Lentera Dipantara, Februari 2003
TEBAL: 411 ha.
PERESENSI:Alia Swastika
http://www2.kompas.com/

MENCERMATI buku pelajaran bahasa Indonesia yang digunakan sebagai pedoman dalam pengajaran sastra di sekolah-sekolah, tampak bagaimana pengaruh politik dalam perkembangan sastra kita. Selama 32 tahun, murid-murid sekolah ini belajar tentang sastra Indonesia dalam versi yang sudah diakui oleh penguasa (baca: pemerintah Orde Baru), yakni sastra yang termasuk dalam kategori sastra tinggi (yang dengan sendirinya memakai bahasa tinggi), dan ditulis oleh pengarang-pengarang yang haluan politiknya sejalan dengan penguasa.

KARENA itu, yang paling diingat dari sejarah sastra pada akhirnya hanyalah nama-nama, karya-karya, atau juga ingatan yang sepenggal tentang Balai Pustaka. Dalam buku pelajaran bahasa dan sastra Indonesia, sejarah (sastra) menja- di tidak kontekstual dan nir-makna.

Politik sastra telah meminggirkan pengarang-pengarang, menimbun karya-karya mereka dalam gudang arsip dan menguning dimakan zaman, serta meneguhkan dominasi satu genre atas genre yang lain. Dengan begitu, lenyaplah “sastrawan marjinal” ini dalam lipatan sejarah. Mereka hanya disimpan oleh orang-orang yang menganggap semua catatan dan karya selalu berarti, dan menjadi rekaman kritis terhadap kondisi sosial politik pada suatu zaman.

Buku “Tempo Doeloe” yang disusun oleh Pramoedya ini bisa menjadi usaha untuk mengurai kembali-secara tidak langsung-politik sastra di masa lalu. Pramoedya memunculkan kembali nama-nama penulis yang sekarang ini terlupakan dan tak tercatat dalam sejarah sastra.

Ada beberapa penulis yang menyumbangkan karyanya dalam buku ini. Mereka adalah F Wiggers, yang menulis kisah “Soerapati Hakim Pengadilan (Bagian keenam dari: Dari Boedak Sampe Djadi Radja”), Tio Ie Soei dengan karyanya “Pieter Elberveld” (Satoe Kedjadian jang Betoel di Betawi), FDJ Pengemanann yang menulis dua cerita, yaitu “Tjerita Rossina” dan “Tjerita Si Tjonat”, G Francis dengan kisahnya yang terkenal “Tjerita Njai Dasima”, serta H Kommer dengan “Tjerita Kong Hong Nio” dan “Tjerita Nji Paina”. Semuanya berkarya di awal abad ke-20.

MENURUT Pramoedya, terhapusnya nama-nama ini-juga karya- karya mereka, kecuali Nyai Dasima yang masih populer hingga sekarang-disebabkan oleh beberapa faktor. Yang pertama, karena pada waktu itu buku belumlah menjadi komoditas, sehingga tidak ada proses cetak ulang terhadap karya-karya yang telah dipublikasikan.

Kedua, karena pada waktu itu kebudayaan Islam sedang mengalami masa keemasan (sebagai pengaruh dari kemenangan pasukan Turki di bawah pimpinan Kemal Pasya), maka ada kecenderungan cerita-cerita yang berbau Eropa agak dilupakan orang, dan berganti dengan cerita- cerita yang penuh nuansa Islami. Dalam hal ini, Pramoedya mengajukan contoh pergeseran cerita dalam komedi Stambul.

Kemudian, faktor ketiga adalah karena penggunaan bahasa Melayu-baik Melayu Pasar maupun Melayu Tinggi-dalam karya-karya ini. Karya dengan bahasa Melayu, terutama Melayu Pasar, oleh pemerintah tak dimasukkan dalam kategori sastra Indonesia.

Pada saat itu yang mempunyai otoritas menentukan mutu karya sastra adalah Balai Pustaka, sebuah badan milik pemerintah, yang tugasnya memproduksi buku bacaan untuk pemeliharaan bahasa Melayu yang diajarkan di sekolah.

Pramoedya mengajak kita melihat wacana yang menjadi inspirasi penulisan sastra di masa lalu, khususnya pada awal abad ke-20. Ini memunculkan pertanyaan-pertanyaan lanjutan: tulisan-tulisan dan kisah-kisah apakah yang dibaca oleh kalangan intelektual dan masyarakat menengah pada waktu itu-karena pastilah yang bisa membaca hanya kalangan menengah-dan bagaimana karya sastra yang dihasilkan pada waktu itu memberikan gambaran yang kontekstual tentang apa yang terjadi pada suatu masa?

Delapan cerita yang ada dalam buku ini menunjukkan bahwa kolonialisme termasuk wacana penting yang mewarnai tema-tema karya sastra, meskipun kemudian hal ini tidak lantas menunjukkan keterkaitan yang langsung antara para penulis dan sikap mereka terhadap kolonialisme. Cerita “Soerapati Hakim Pengadilan”, misalnya, menunjukkan simpati mendalam dari F Wiggers terhadap tokoh Untung Soerapati yang dengan gigih terus-menerus mengobarkan perlawanan menentang penjajah Belanda.

Kepahlawanan Soerapati menjadi semakin menonjol dalam cerita ini bukan saja karena pertentangannya dengan penjajah. Melainkan juga karena ia dengan terang-terangan bersikap konfrontatif terhadap para bangsawan yang bersekongkol dengan penjajah dan merugikan rakyat jelata.

Sementara kisah-kisah yang lain menangkap sisi yang berbeda dari kolonialisme. Beberapa di antaranya mengangkat kisah percintaan antara tuan-tuan Belanda dengan perempuan pribumi. Ini adalah isu yang cukup populer pada masa itu, karena biasanya kisah nyai menjadi sumber gosip dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Kehidupan nyai yang diperbudak oleh tuan Belanda merepresentasikan kisah perempuan yang terampas kebebasannya-meskipun mereka mendapatkan pemenuhan materi yang cukup. Dan kisah nyai ini menjadi inspirasi bagi beberapa kisah yang ditulis sendiri oleh Pramoedya, misalnya dalam “Tetralogi Bumi Manusia” dan “Gadis Pantai”.

BUKU ini sengaja diterbitkan dengan bahasa dan ejaan aslinya. Menurut sang penerbit, pilihan untuk tetap mempertahankan ejaan dari masa sebelum ada Ejaan yang Disempurnakan (EYD) ini adalah usaha untuk melihat lebih dalam bagaimana sesungguhnya kekuatan bahasa Melayu Pasar itu dalam anomali bahasa kontemporer.

Kehadiran bahasa Indonesia sendiri adalah representasi sebuah penjelajahan bahasa dalam sejarah pembentukan bangsa. Tentang hal ini, Hilmar Farid (1994) memberikan gambaran tentang bagaimana sejarah bahasa Indonesia memiliki kaitan yang erat dengan pembentukan bangsa, termasuk di dalamnya kaitan bahasa dengan politik kelas dari masa ke masa.

Meskipun pada awal abad ke-20 bahasa Melayu Pasar atau Melayu Rendah digunakan hampir di semua surat kabar yang terbit di Hindia Belanda pada waktu itu, tetapi pada akhirnya pemerintah kolonial mengangkat bahasa Melayu Tinggi yang disusun oleh CA van Ophuijsen sebagai “bahasa yang resmi”. Dan bahasa inilah yang akhirnya berkembang terus-menurut Hilmar, nyaris tanpa hambatan-menjadi bahasa yang sekarang ini kita kenal sebagai “Bahasa Indonesia”.

Mungkin, karena kita sendiri telah terbiasa dengan ejaan yang disempurnakan, maka akan ada sedikit kesulitan untuk bisa membaca dengan cepat kisah-kisah yang termuat dalam buku ini. Namun pilihan tetap mempertahankan ejaan lama, harus diakui, adalah usaha yang cukup unik dalam usaha mendemokratisasikan bahasa agar kita keluar sejenak dari hegemoni bahasa yang terus-menerus didesakkan negara.

*) Anggota KUNCI Cultural Studies Center, Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi