Mahmud Jauhari Ali
www.radarbanjarmasin.com/
Hari ini, tanggal 29 Maret 2009, saya tercengang dengan adanya tulisan berjudul Bengkel Sastra di Kotabaru yang terbit di SKH Radar Banjarmasin. Tulisan itu merupakan sebuah tanggapan terhadap tulisan berjudul Sastrawan Palgiat Vs Sastrawan Gila Hormat karangan M. Nahdiansyah Abdi dengan tanggal terbit 22 Maret 2009 di surat kabar harian yang sama. Mengapa saya tercengang? Hal itu disebabkan dalam tulisan itu terdapat pemublikasian kegiatan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan yang bernama bengkel sastra. Pemublikasian ini sebenarnya juga merupakan dokumentasi pertama kalinya yang dapat dibaca oleh khalayak ramai atas kegiatan UPT Pusat Bahasa tersebut di Kalimantan Selatan oleh seorang Helwatin Najwa. Mengapa pula saya katakan sebuah dokumentasi yang pertama kalinya? Karena, selama ini Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan belum pernah mendokumentasikan sendiri kegitan-kegiatannya di media massa yang disaksikan oleh masyarakat luas di Kalimantan Selatan.
Dalam tulisan Najwa itu, ia sempat menyebutkan pernah jalan-jalan di Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan dan menonton pelatihan bengkel drama atau lebih tepatnya bengkel sastra untuk bidang drama pada tahun 2007 lalu. Menurut saya pemberitahuan ini tidak sejalan dengan salah satu isi tulisan Najwa pada awal 2008 yang telah lewat. Dalam tulisannya pada awal tahun 2008 itu ia menyatakan bahwa Balai Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan belum menunjukkan keseriusannya di bidang sastra. Atau jangan-jangan, dengan bengkel sastra di bidang drama tahun 2007 dan bengkel sastra tahun 2009 di Kotabaru itu, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan belum menunjukkan keseriusannya dalam dunia sastra di mata Hewalin Najwa? Entahlah? Ah sudahlah! Saya tidak mau berlama-lama mempermasalahkan hal terakhir tadi karena hal itu tidaklah terlalu penting bagi kita. Hal yang menurut saya perlu menjadi perhatian kita adalah pemublikasian kegiatan-kegiatan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan di tengah masyarakat. Pemublikasian ini sangat perlu mereka lakukan agar kegiatan-kegiatan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan itu diketahui oleh masyarakat yang membiayai hidup matinya instansi tersebut. Tentunya yang tidak kalah pentingnya adalah pemublikasian karya-karya sastra oleh para sastrawan di Provinsi Kalimantan Selatan secara terus-menerus dengan semangat juang yang tinggi.
Pemublikasian dapat dilakukan dengan berbagai media. Bisa lewat surat kabar, tabloid, buletin, majalah, buku, radio, televisi, dan juga melalui laman. Akan tetapi, dalam tulisan ini saya hanya akan membicarakan surat kabar ,tabloid, laman, dan majalah sebagai media-media yang berperan penting dalam kehidupan sastra di Provinsi Kalimantan Selatan.
Surat Kabar Harian dan Tabloid
Tidak semua surat kabar harian dan tabloid di provinsi ini memuat kolom sastra. Akan tetapi, hal itu tidak menjadi alasan bagi kita tidak menulis sastra di surat kabar dan tabloid. Menurut hemat saya, surat kabar dan tabloid merupakan pilihan yang sangat bagus untuk memublikasikan karya-karya sastra, termasuk juga dalam hal ini adalah kegiatan-kegiatan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan seperti yang dilakukan Najwa dengan tulisannya tersebut. Khusus untuk publikasi hal terakhir tadi, surat kabar dan tabloid yang dipilih bukanlah surat kabar dan tabloid yang hanya dinikmati oleh segelintir orang atau yang lebih dikenal dengan surat kabar intern. Akan tetapi, surat kabar dan tabloid yang harus dipilih Balai Bahasa Provinsi Kaliantan Selatan untuk pemublikasian kegitan-kegiatan yang telah, sedang, atau pun yang belum dilaksanakan instansi itu adalah surat kabar dan tabloid yang merakyat. Setuju?
Sebenarnya bukan hanya kegiatan-kegiatan sastra saja yang harus dipublikasikan pihak Balai Bahasa Provinsi Kalimanan Selatan di surat kabar dan tabloid, tetapi juga tulisan-tulisan sastra oleh orang-orang di dalamnya. Selama ini jarang kita temukan tulisan para orang Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan di surat kabar dan tabloid. Hanya ada tiga nama orang Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan yang pernah menulis dalam surat kabar harian dan juga tabloid di provinsi ini. Ketiganya itu adalah Rissari Yayuk, Yuliati Puspita Sari dan Saefuddin. Lalu ke mana kah yang lainnya sehingga tidak menulis? Padahal sebenarnya meraka dapat memberikan warna baru di dunia sastra provinsi ini dengan pengetahuan ala Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan yang mereka miliki. Bukankah dengan hadirnya tulisan-tulisan mereka di belantikan sastra Kalimantan Selatan akan lebih baik bagi provinsi ini? Karena itulah, seharusnya mereka menulis di surat kabar dan tabloid untuk kemajuan kita bersama. Setujukah Anda?
Dengan tulisan ini saya mengajak rekan-rekan dari Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan untuk menulis di surat kabar dan tabloid di provinsi ini. Jadi, alangkah baiknya kita memanfaatkan surat kabar dan tabloid yang merakyat untuk memublikasikan karya-karya sastra kita dan juga kegiatan-kegiatan sastra kepada masyarakat luas.
Laman Kesastraan
Sehubungan dengan kemajuan ilmu dan teknologi, kita masing-masing dapat memublikasikan karya sastra di laman (blog). Pemublikasian karya sastra dan hal-hal lainnya di laman lebih memudahkan kita untuk saling berinteraksi dan berbagi pengetahuan dengan masyarakat di belahan bumi mana pun. Jika kita kaitkan kebermanfaatan laman bagi dunia sastra, setiap UPT Pusat Bahasa yang merupakan lembaga penelitian yang sarat dengan keilmuan dan kepakaran di bidang bahasa dan sastra seharusnya memiliki sebuah laman resmi. Mengapa saya katakan seharusnya? Karena, dengan adanya laman resmi tersebut, masyarakat akan dapat melihat kegiatan-kegiatan instansi yang mereka biayai, masyarakat juga dapat bertanya seputar bahasa dan sastra, memberikan komentar dan saran, berdiskusi, dan dapat mendapatkan pengetahuan dari disiplin linguistik dan sastra di sana. Alangkah baiknya bukan jika Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan memiliki laman resmi?
=====Dengan adanya laman itu insya Allah, hubungan sastrawan dan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan juga akan lebih erat dalam usaha memajukan sastra di Kalimantan Selatan. Kedua belah pihak akan lebih mudah berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Komunikasi yang saya maksud di sini adalah komunikasi dalam kaitannya dengan dunia sastra Kalimantan Selatan dalam nuansa persaudaraan yang indah. Saya berharap Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan sesegera mungkin membangun kantor baru di dunia maya yang lebih komunikatif daripada kantor lama di Jalan Jend. A. Yani Km 32,200 sekarang ini. Sebagian besar balai bahasa lainnya juga sudah memiliki laman resmi mereka, seperti www.balaibahasabandung.web.id. Jadi, tidak ada alasan lagi dari pihak Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan untuk tidak membuat kantor baru di dunia maya.
Majalah Sastra
Nahdiansyah dan Najwa dalam tulisan mereka juga menyebutkan majalah Horison dan anak-anak sekolah. Majalah sastra ini memang sangat bagus untuk proses pendidikan bagi anak-anak sekolah. Selain mereka dapat mengetahui karya-karya sastra yang baik dan juga pengetahuan sastra di dalamnya, mereka juga dapat turut serta aktif berkarya di majalah sastra terbitan Jakarta itu. Namun demikian, sangat disayangkan majalah ini merupakan majalah sastra yang tidak tersebar luas di Kalimantan Selatan. Di Banjarmasin saja, kita hanya dapat memperolehnya di toko buku besar. Itu pun dalam jumlah yang sedikit. Kita mudah mendapatkannya jika kita mau berlangganan majalah itu. Menjadi tidak masalah apabila pihak sekolah berlangganan majalah Horison. Akan tetapi, bagaimana dengan sekolah yang tidak berlangganan majalah sastra tersebut?
Jika kita kaitkan antara majalah sastra dan Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan yang juga berkecimpung dalam dunia sastra, muncul sebuah pertayaan. Mengapa instansi itu tidak membuat majalah sastra di Kalimantan Selatan untuk mewadahi geliat bersastra sastrawan dan anak-anak sekolah di provinsi ini? Seharusnya, untuk mewadahi berbagai tulisan sastra hasil karya urang banua, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan harus membuat majalah sastra yang disebarkan di tengah masyarakat provinsi ini. Dengan majalah itu, masyarakat akan lebih memiliki media sastra untuk melengkapi kepustakaan mereka.
Bayangkan saja, bagaimana mungkin hasil bengkel sastra dapat lebih disalurkan para siswa alumni bengkel sastra sedangkan pihak Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan sendiri tidak menyediakan wadah berupa majalah sastra untuk menampung karya-karya anak-anak alumni bengkel sastra mereka itu? Majalah sastra harus diproduksi Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan guna menjadi wadah karya sastra para sastrawan dan anak-anak sekolah di provinsi ini, seperti halnya majalah Horison terbitan Jakarta itu.
Saya yakin, dengan pertolongan-Nya dan dengan usaha yang gigih, Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan mampu membuat dan menyebarkan majalah sastra mereka yang memuat karya-karya urang banua di tengah masyarakat Kalimantan Selatan.
Bagian Akhir
Pemublikasian tulisan-tulisan sastra dan kegiatan-kegiatan sastra perlu dilakukan di surat kabar, tabloid, laman, dan juga majalah sastra. Perlu adanya pemublikasian karena dengan pemublikasian tersebut, masyarakat di provinsi ini akan mendapatkan pengetahuan di bidang kesastraan dan juga mendapatkan pengetahuan tentang hidup dan kehidupan. Balai Bahasa Provinsi Kalimantan Selatan sebagai sebuah lembaga yang juga berkecimpung di bidang sastra, seharusnya membuat laman resmi mereka dan juga majalah sastra guna pemublikasian sastra. Mengingat pemublikasian sastra itu penting, marilah kita publikasikan karya-karya sastra dan juga kegiatan-kegiatan sastra di media-media kepada masyarakat Kalimantan Selatan. Akhirnya, semoga tulisan saya yang secuil ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Rodhi Murtadho
A. Aziz Masyhuri
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.J. Susmana
A.S. Laksana
Aa Maulana
Abdi Purnomo
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Wachid B.S.
Abdurrahman Wahid
Abidah El Khalieqy
Acep Zamzam Noor
Ach. Sulaiman
Achdiar Redy Setiawan
Adhitia Armitrianto
Adhitya Ramadhan
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Afrizal Malna
Ags. Arya Dipayana
Aguk Irawan MN
Agunghima
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus M. Irkham
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Agus Wibowo
Aguslia Hidayah
Ahda Imran
Ahmad Fatoni
Ahmad Hasan MS
Ahmad Ikhwan Susilo
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Rafiq
Ahmad Sahal
Ahmad Syubbanuddin Alwy
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Akmal Nasery Basral
Alex R. Nainggolan
Ali Ibnu Anwar
Ali Murtadho
Alia Swastika
Alunk S Tohank
Amanda Stevi
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Anes Prabu Sadjarwo
Anindita S Thayf
Aning Ayu Kusuma
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Suparyanto
Anugrah Gio Pratama
Anung Wendyartaka
Aprinus Salam
Ardi Bramantyo
Arie MP Tamba
Arief Junianto
Arif Bagus Prasetyo
Aris Setiawan
Arman AZ
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Dudinov Ar
Asep Sambodja
Asvi Warman Adam
Awalludin GD Mualif
Ayung Notonegoro
Bagja Hidayat
Balada
Bale Aksara
Balok Sf
Bambang Kariyawan Ys
Bambang Kempling
Bandung Mawardi
Baridul Islam Pr
Bayu Agustari Adha
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Berita
Berita Utama
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Boni Dwi Pramudyanto
Bonnie Triyana
Boy Mihaballo
Bre Redana
Brunel University London
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budiman Sudjatmiko
Bulqia Mas’ud
Bung Tomo
Burhanuddin Bella
Cak Kandar
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairil Anwar
Chairul Abshar
Chamim Kohari
Chandra Johan
Chavchay Syaifullah
Cover Buku
Cucuk Espe
D. Dudu AR
D. Kemalawati
D. Zawawi Imron
Dadang Kusnandar
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darmanto Jatman
David Krisna Alka
Deddy Arsya
Dedi Muhtadi
Dedy Tri Riyadi
Deni Andriana
Denny JA
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Dewi Rina Cahyani
Dian
Dian Hartati
Dian Sukarno
Dina Oktaviani
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Dino Umahuk
Djadjat Sudradjat
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwi Wiyana
Dwicipta
E. Syahputra
Ebiet G. Ade
Eddy Flo Fernando
Edi Sembiring
Edy Firmansyah
Eep Saefulloh Fatah
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Ekky Siwabessy
Eko Darmoko
Elnisya Mahendra
Emha Ainun Nadjib
Emil WE
Endah Wahyuningsih
Endhiq Anang P
Erwin Y. Salim
Esai
Esha Tegar Putra
Evan Ys
Evi Idawati
F Rahardi
Fahmi
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faisal Kamandobat
Faiz Manshur
Fajar Kurnianto
Fajar Setiawan Roekminto
Fakhrunnas MA Jabbar
Farid Gaban
Fathan Mubarak
Fathurrahman Karyadi
Fatkhul Anas
Fazar Muhardi
Febby Fortinella Rusmoyo
Felik K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Fikri. MS
Fitri Yani
Frans Ekodhanto
Frans Sartono
Franz Kafka
Fredric Jameson
Friedrich Nietzsche
Fuad Anshori
Fuska Sani Evani
G30S/PKI
Gampang Prawoto
Ganug Nugroho Adi
Geger Riyanto
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Gibb
Gilang Abdul Aziz
Ging Ginanjar
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gunoto Saparie
Gusti Eka
H.B. Jassin
Hadi Napster
Hadriani Pudjiarti
Halim H.D.
Hamdy Salad
Han Gagas
Handoko Adinugroho
Happy Ied Mubarak
Hardi Hamzah
Harfiyah Widiawati
Hari Puisi Indonesia (HPI)
Hari Santoso
Harie Insani Putra
Haris del Hakim
Haris Priyatna
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Helmi Y Haska
Helwatin Najwa
Hendra Sugiantoro
Hendri R.H
Hendry CH Bangun
Henry Ismono
Hepi Andi Bastoni
Heri KLM
Heri Latief
Herie Purwanto
Herman Rn
Heru CN
Heru Joni Putra
Hudan Hidayat
Hudan Nur
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Suaka
I Nyoman Tingkat
I Tito Sianipar
Ibnu Wahyudi
Icha Rastika
Idha Saraswati
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Ilenk Rembulan
Ilham Q Moehiddin
Ilham Yusardi
Imam Muhtarom
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indira Permanasari
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Irfan Budiman
Ismi Wahid
Istiqamatunnisak
Iwan Komindo
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iyut FItra
Izzatul Jannah
J Anto
J.S. Badudu
Jafar M. Sidik
Jamal D Rahman
Jamal T. Suryanata
Jamil Massa
Janual Aidi
Januardi Husin
Javed Paul Syatha
Jefri al Malay
JJ Kusni
JJ Rizal
Jo Batara Surya
Jodhi Yudono
Johan Khoirul Zaman
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joni Ariadinata
Joss Wibisono
Jual Buku Paket Hemat
Judyane Koz
Jusuf AN
Karkono
Kasnadi
Katrin Bandel
Kedai Kopi Sastra
Kedung Darma Romansha
Ken Rahatmi
Khairul Amin
Khairul Mufid Jr
Khoshshol Fairuz
Kirana Kejora
Koh Young Hun
Komang Ira Puspitaningsih
Komunitas Deo Gratias
Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan)
Kritik Sastra
Kurniawan
Kurniawan Junaedhie
Lan Fang
Lathifa Akmaliyah
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lela Siti Nurlaila
Lidia Mayangsari
Lie Charlie
Liestyo Ambarwati Khohar
Liza Wahyuninto
Lukas Adi Prasetyo
Luky Setyarini
Lutfi Mardiansyah
M Fadjroel Rachman
M. Arman A.Z
M. Arwan Hamidi
M. Faizi
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S
M. Mustafied
M. Nahdiansyah Abdi
M. Shoim Anwar
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahdi Idris
Mahfud Ikhwan
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Mainteater Bandung
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Bo Niok
Mario F. Lawi
Mark Hanusz
Marsudi Fitro Wibowo
Martin Aleida
Martin Suryajaya
Marwanto
Maryati
Mashuri
Matdon
Matroni A. el-Moezany
Maya Mustika K.
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri
Mezra E. Pellondou
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Mihar Harahap
Mila Novita
Misbahus Surur
Muhajir Arrosyid
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Antakusuma
Muhammad Iqbal
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Nanda Fauzan
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Mulyadi J. Amalik
Munawir Aziz
Murparsaulian
Musdalifah Fachri
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Mustofa W. Hasyim
N. Syamsuddin CH. Haesy
Naskah Teater
Nazaruddin Azhar
Nelson Alwi
Nenden Lilis A
Neni Nureani
Ni Putu Rastiti
Nirwan Dewanto
Nita Zakiyah
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel
Nur Faizah
Nur Syam
Nur Wahida Idris
Nurani Soyomukti
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurrudien Asyhadie
Nurul Anam
Nurul Hadi Koclok
Nurur Rokhmah Bintari
Nuryana Asmaudi
Odi Shalahuddin
Oei Hiem Hwie
Okky Madasari
Okta Adetya
Olivia Kristina Sinaga
Otto Sukatno CR
Oyos Saroso HN
Pablo Neruda
Pamusuk Eneste
Pandu Radea
Parakitri
Parulian Scott L. Tobing
PDS H.B. Jassin
Pengantar Buku Kritik Sastra
Pepih Nugraha
Pesan Al Quran untuk Sastrawan
Petrik Matanasi
Pipiet Senja
Pitoyo Boedi Setiawan
Ponorogo
Pramoedya Ananta Toer
Pringadi Abdi Surya
Prof Dr Faisal Ismail MA
Prosa
Puisi
PuJa
Puji Santosa
Pungkit Wijaya
PUstaka puJAngga
Putri Utami
Putu Setia
Putu Wijaya
R. Toto Sugiharto
Radhar Panca Dahana
Ragil Supriyatno Samid
Rahmat Sudirman
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ramadhan Pohan
Rameli Agam
Ramon Damora
Ranang Aji SP
Ratih Kumala
Ratna Ajeng Tejomukti
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Reko Alum
Reny Sri Ayu
Resensi
Revolusi
RF. Dhonna
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Rinto Andriono
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rosdiansyah
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Satya Dharma
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabiq Carebesth
Sabpri Piliang
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saifur Rohman
Sainul Hermawan
Sajak
Sal Murgiyanto
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salyaputra
Samsudin Adlawi
Sandipras
Sanggar Pasir
Sapardi Djoko Damono
Sarabunis Mubarok
Saroni Asikin
Sartika Dian Nuraini
Sastra
Sastra Perlawanan
Sastri Sunarti
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shafwan Hadi Umry
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Irni Nidya Nurfitri
Siti Rutmawati
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sofian Dwi
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
St Sularto
Sudarmoko
Sulaiman Tripa
Sultan Yohana
Suminto A. Sayuti
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sunudyantoro
Suroto
Surya Lesmana
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutan Takdir Alisjahbana
Sutardi
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suwardi Endraswara
Syaiful Amin
Syarif Hidayat Santoso
Syarifudin
Syifa Amori
Syifa Aulia
Tajuddin Noor Ganie
Tantri Pranashinta
Tanzil Hernadi
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Th. Sumartana
Theo Uheng Koban Uer
Theresia Purbandini
Thowaf Zuharon
Tien Rostini
Titian Sandhyati
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjoet Nyak Dhien
Toef Jaeger
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tri Wahono
Triyanto Triwikromo
Tu-ngang Iskandar
Tulus Wijanarko
Udin Badruddin
Udo Z. Karzi
Umar Fauzi
Umbu Landu Paranggi
Umi Laila Sari
Umi Lestari
Universitas Indonesia
Untung Wahyudi
Virdika Rizky Utama
Vyan Taswirul Afkar
W.S. Rendra
Wahyu Prasetya
Wahyudi Akmaliah Muhammad
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Welly Adi Tirta
Widi Wastuti
Wiji Thukul
Wisnu Kisawa
Wiwik Widayaningtias
Y. Thendra BP
Yona Primadesi
Yosephine Maryati
Yosi M Giri
Yudhis M. Burhanuddin
Yulizar Fadli
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yuyuk Sugarman
Zainal Arifin Thoha
Zaki Zubaidi
Zamakhsyari Abrar
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zulkarnain Zubairi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar