Minggu, 02 Agustus 2020

BISNIS RAHASIA

Aprinus Salam *

Beberapa tahun belakangan ini, sangat banyak pelatihan, seminar, workshop, atau buku-buku yang membuka rahasia. Misalnya, kita akan sering berjumpa dengan seminar, pelatihan, atau buku-buku “rahasia sukses menjadi pengusaha, rahasia menuju kaya raya, inti rahasia menjadi presenter, menguak rahasia mencapai penyanyi terkenal, rahasia sukses sembahyang khusuk, rahasia besar menjadi dai kondang, rahasia masuk surga,” dan sebagainya.

Hal penting lainnya adalah bahwa bisnis rahasia itu secara langsung ditulis atau dibimbing oleh orang yang memang terkenal karena sukses di bidang itu. Maka buku itu akan laris, seminar itu akan dihadiri berjubel orang. Pelatihan yang berharga mahal itu diikuti orang banyak dengan antusias. Semua orang mempelajari rahasia tadi dengan semangat.

Walaupun agak lucu, kita tidak membicarakan penguakan rahasia masuk surga. Bukan saja itu agak sok-sok an, sok tahu rencana dan pikiran Tuhan, tapi, ini memang jenis rahasia yang lain. Paling tidak hingga hari ini kita belum tahu siapa saja yang pernah sukses masuk surga. Jadi, aneh jika ada pelatihan seperti itu, dan ternyata animo orang untuk mengikuti penguakan rahasia masuk surga juga besar. Mungkin ada perasaan bahwa dengan mengikuti pelatihan itu, seperti membeli tiket pintu surga.

Rahasia adalah sesuatu yang tersembunyi, yang tidak diketahui orang, tetapi efeknya bisa dirasakan. Efek itu diketahui setelah seseorang sukses dalam bidang tertentu. Misalnya saja, rahasia seseorang menjadi milyader karena ia berpuasa terus menerus selama tiga tahun nonstop. Ada seorang teman membuka rahasia suksesnya karena setiap hari sejak remaja ia memulai aktivitasnya jam 4 pagi, berdoa, menulis, dan merencanakan kegiatan hari itu.

Kita juga tidak mempersoalkan apakah kebiasaan teman-teman yang sukses itu berkorelasi langsung dengan rahasia sukses menjadi milyader. Tapi, biasanya, kita dikondisikan untuk percaya bahwa perilaku “positif” itu langsung atau tidak berhubungan dengan kesuksesan seseorang.
***

Dari survei yang sempat dilakukan, sebetulnya jenis rahasia yang diperjualbelikan tidak banyak. Secara umum jenis rahasia yang dikuak adalah bagaimana kita bisa sukses kaya, sukses terkenal (yang berimplikasi pada aset ekonomi). Itu artinya sukses yang bersifat fisik. Di sisi lain adalah sukses untuk menjadi orang yang relijius, seseorang yang saleh (aspek batiniah), dan dengan cara itu diharapkan bisa mendulang sukses jika kelak meninggal. Jadi aspek yang ditelanjangi itu bersifat lahir; dan batin.

Para penjual yang sukses tahu persis bahwa sangat banyak orang ingin sukses lahir dan batin. Sebetulnya, banyak orang yang sukses tidak ingin menjual rahasia suksesnya karena tentu saja jika rahasia suksesnya diketahui banyak orang, maka pesaingnya akan menjadi lebih banyak. Dan itu memperkecil peluangnya untuk sukses terus menerus. Paling tidak ia akan mendapat tantangan serius dari orang banyak yang juga ingin merebut sukses setelah mengetahui trik-trik untuk sukses.

Masalahnya adalah banyak orang yang mengetahui trik-trik agar bisnisnya laku, dan merekalah yang menjual rahasia sukses orang sukses. Mereka melakukan berbagai kegiatan, menulis buku tentang orang sukses, yang kepentingan utamanya adalah mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Ujung-ujungnya adalah menjual rahasia itu sendiri sebagai komoditas. Biasanya rahasia sukses yang dibongkar adalah sesuatu “profesi” yang aman. Misalnya pedagang, presenter, penyanyi, artis, kiyai, atau hal-hal yang terbukti sebagai profesi yang sukses di Indonesia.
***

Saat ini, sudah banyak orang tahu rahasia sukses orang-orang yang sukses. Implikasi dari kenyataan itu adalah bahwa saat ini tidak ada lagi rahasia, karena semuanya sudah dikuak. Masalahnya, apakah kesuksesan masa depan sudah dapat dipastikan ketika hampir semua rahasia sukses, hari-hari ini, sudah ditelanjangi sehingga setiap orang yang serius mempelajari rahasia tadi masa depannya akan pula sukses?

Di sinilah masalahnya. Sejumlah orang lupa bahwa kesuksesan berhubungan langsung dengan keberuntungan (nasib baik). Ada orang yang bekerja 18 jam sehari, dan tidak lupa berdoa, nasibnya tatap seja sebagai pembantu rumah tangga. Artinya, ada sebuah sistem “Besar” yang kita tidak tahu bagaimana sistem itu mengelola nasib baik atau keberuntungan seseorang. Itulah sebabnya, yang hampir tidak ditemui adalah menguak rahasia untuk mendapatkan keberuntungan, nasib baik.

Di samping itu, kita juga sering lupa bahwa rahasiwa sukses 20 tahun atau 30 tahun yang lalu sudah berbeda konteks rahasianya dibandingkan zaman sekarang, dan berbeda lagi untuk 15 atau 20 tahun mendatang. Zaman menuntut sesuatu yang berbeda. Ada sebuah sistem yang kita tidak tahu, yang terus berkembang dan melakukan transformasi sehingga rahasia dulu dan hari ini menjadi sesuatu yang tidak berhubungan. Hal yang kita lupakan, masa depan tetap rahasia. Tidak ada dari kita yang dapat mengetahuinya dengan pasti.

Senyampang dengan itu, hal utama yang perlu dilakukan adalah bekerja keras dan berikhtiar dengan sepenuh hati. Tidak perlu latah atau tergoda untuk ikut pelatihan atau seminar rahasia sukses kalau ternyata rahasia itu tidak relevan bila dihadapkan dengan keberuntungan. Juga tidak perlu terpesona dengan orang sukses atau terkenal, jika itu hanya sebuah kisah nasib baik.
***

Hal yang menarik bahwa sangat jarang ada jualan rahasia sukses untuk menjadi profesi-profesi yang tidak aman. Persolannya mungkin bukan karena tidak laku, tetapi bahwa profesi itu tidak pernah sukses di Indonesia. Profesi itu misalnya jaksa, pengacara, polisi, guru, bupati, camat, gubernur, menteri, dan sebagainya. Memang, mereka sukses bisa bekerja dan menduduki profesi atau jabatan tersebut. Selain guru, biasanya mereka juga kaya raya.

Masalahnya adalah bahwa jabatan seperti itu sangat jarang sukses di Indonesia. Kita begitu bermimpi menemukan polisi yang sukses sebagai polisi, camat yang sukses sebagai camat, bupati yang sukses sebagai bupati, menteri yang sukses sebagai menteri. Di Indonesia, jabatan-jabatan itu akan sangat sulit ditembus seseorang untuk mendapatkan predikat sukses. Apakah kita punya menteri, polisi, jaksa, hakim, yang sukses dalam kariernya?

Misal lain, tidak ada rahasia membuat lembaga anti-korupsi, atau menjadikan seseorang tokoh atau pahlawan anti korupsi. Masalahya adalah bahwa sangat sulit orang menjadi pahlawan ketika pemberantasan korupsi di Indonesia tidak pernah bisa sukses. Sama halnya menjadi jaksa atau pengacara, dia sukses, terkenal, dan kaya raya, tetapi profesinya sebagai pengacara atau jaksa itu sendiri adalah suatu citra yang buruk karena hampir tidak ada pengacara atau jaksa sukses sebagai pengacara atau jaksa.

Ingin rasanya saya usul, mbok wilayah penuh tantangan itu digarap. Misalnya, rahasia sukses menjadi polisi, atau jaksa, atau hakim. Tapi sangat mungkin jualan rahasia itu tidak laku. Orang akan bilang, “Wong kamu saja tidak sukses menjadi polisi, atau jaksa, atau hakim. Apa yang bisa saya pelajari dari penguakan rahasia itu. Aneh-aneh saja kamu itu.”
***

*) Dr. Aprinus Salam, M. Hum., Sastrawan kelahiran Riau, 7 April 1965. Dosen FIB UGM, Kepala Pusat Studi Kebudayaan UGM sejak 2013, Anggota Senat Akademik UGM 2012-2016, Konsultan Ahli Dinas Kebudayaan DIY (2013-2016). Pendidikan S1, Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UGM (Lulus 1992), S2 Program Studi Sastra Pasca Sarjana UGM (Lulus 2002, salah satu wisudawan terbaik), S3 Program Studi Sastra (Program Studi Ilmu-Ilmu Humaniora, Pascasarjana FIB UGM, lulus 2010).

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi