Aprinus Salam *
Beberapa tahun belakangan ini, sangat banyak pelatihan, seminar, workshop, atau buku-buku yang membuka rahasia. Misalnya, kita akan sering berjumpa dengan seminar, pelatihan, atau buku-buku “rahasia sukses menjadi pengusaha, rahasia menuju kaya raya, inti rahasia menjadi presenter, menguak rahasia mencapai penyanyi terkenal, rahasia sukses sembahyang khusuk, rahasia besar menjadi dai kondang, rahasia masuk surga,” dan sebagainya.
Hal penting lainnya adalah bahwa bisnis rahasia itu secara langsung ditulis atau dibimbing oleh orang yang memang terkenal karena sukses di bidang itu. Maka buku itu akan laris, seminar itu akan dihadiri berjubel orang. Pelatihan yang berharga mahal itu diikuti orang banyak dengan antusias. Semua orang mempelajari rahasia tadi dengan semangat.
Walaupun agak lucu, kita tidak membicarakan penguakan rahasia masuk surga. Bukan saja itu agak sok-sok an, sok tahu rencana dan pikiran Tuhan, tapi, ini memang jenis rahasia yang lain. Paling tidak hingga hari ini kita belum tahu siapa saja yang pernah sukses masuk surga. Jadi, aneh jika ada pelatihan seperti itu, dan ternyata animo orang untuk mengikuti penguakan rahasia masuk surga juga besar. Mungkin ada perasaan bahwa dengan mengikuti pelatihan itu, seperti membeli tiket pintu surga.
Rahasia adalah sesuatu yang tersembunyi, yang tidak diketahui orang, tetapi efeknya bisa dirasakan. Efek itu diketahui setelah seseorang sukses dalam bidang tertentu. Misalnya saja, rahasia seseorang menjadi milyader karena ia berpuasa terus menerus selama tiga tahun nonstop. Ada seorang teman membuka rahasia suksesnya karena setiap hari sejak remaja ia memulai aktivitasnya jam 4 pagi, berdoa, menulis, dan merencanakan kegiatan hari itu.
Kita juga tidak mempersoalkan apakah kebiasaan teman-teman yang sukses itu berkorelasi langsung dengan rahasia sukses menjadi milyader. Tapi, biasanya, kita dikondisikan untuk percaya bahwa perilaku “positif” itu langsung atau tidak berhubungan dengan kesuksesan seseorang.
***
Dari survei yang sempat dilakukan, sebetulnya jenis rahasia yang diperjualbelikan tidak banyak. Secara umum jenis rahasia yang dikuak adalah bagaimana kita bisa sukses kaya, sukses terkenal (yang berimplikasi pada aset ekonomi). Itu artinya sukses yang bersifat fisik. Di sisi lain adalah sukses untuk menjadi orang yang relijius, seseorang yang saleh (aspek batiniah), dan dengan cara itu diharapkan bisa mendulang sukses jika kelak meninggal. Jadi aspek yang ditelanjangi itu bersifat lahir; dan batin.
Para penjual yang sukses tahu persis bahwa sangat banyak orang ingin sukses lahir dan batin. Sebetulnya, banyak orang yang sukses tidak ingin menjual rahasia suksesnya karena tentu saja jika rahasia suksesnya diketahui banyak orang, maka pesaingnya akan menjadi lebih banyak. Dan itu memperkecil peluangnya untuk sukses terus menerus. Paling tidak ia akan mendapat tantangan serius dari orang banyak yang juga ingin merebut sukses setelah mengetahui trik-trik untuk sukses.
Masalahnya adalah banyak orang yang mengetahui trik-trik agar bisnisnya laku, dan merekalah yang menjual rahasia sukses orang sukses. Mereka melakukan berbagai kegiatan, menulis buku tentang orang sukses, yang kepentingan utamanya adalah mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Ujung-ujungnya adalah menjual rahasia itu sendiri sebagai komoditas. Biasanya rahasia sukses yang dibongkar adalah sesuatu “profesi” yang aman. Misalnya pedagang, presenter, penyanyi, artis, kiyai, atau hal-hal yang terbukti sebagai profesi yang sukses di Indonesia.
***
Saat ini, sudah banyak orang tahu rahasia sukses orang-orang yang sukses. Implikasi dari kenyataan itu adalah bahwa saat ini tidak ada lagi rahasia, karena semuanya sudah dikuak. Masalahnya, apakah kesuksesan masa depan sudah dapat dipastikan ketika hampir semua rahasia sukses, hari-hari ini, sudah ditelanjangi sehingga setiap orang yang serius mempelajari rahasia tadi masa depannya akan pula sukses?
Di sinilah masalahnya. Sejumlah orang lupa bahwa kesuksesan berhubungan langsung dengan keberuntungan (nasib baik). Ada orang yang bekerja 18 jam sehari, dan tidak lupa berdoa, nasibnya tatap seja sebagai pembantu rumah tangga. Artinya, ada sebuah sistem “Besar” yang kita tidak tahu bagaimana sistem itu mengelola nasib baik atau keberuntungan seseorang. Itulah sebabnya, yang hampir tidak ditemui adalah menguak rahasia untuk mendapatkan keberuntungan, nasib baik.
Di samping itu, kita juga sering lupa bahwa rahasiwa sukses 20 tahun atau 30 tahun yang lalu sudah berbeda konteks rahasianya dibandingkan zaman sekarang, dan berbeda lagi untuk 15 atau 20 tahun mendatang. Zaman menuntut sesuatu yang berbeda. Ada sebuah sistem yang kita tidak tahu, yang terus berkembang dan melakukan transformasi sehingga rahasia dulu dan hari ini menjadi sesuatu yang tidak berhubungan. Hal yang kita lupakan, masa depan tetap rahasia. Tidak ada dari kita yang dapat mengetahuinya dengan pasti.
Senyampang dengan itu, hal utama yang perlu dilakukan adalah bekerja keras dan berikhtiar dengan sepenuh hati. Tidak perlu latah atau tergoda untuk ikut pelatihan atau seminar rahasia sukses kalau ternyata rahasia itu tidak relevan bila dihadapkan dengan keberuntungan. Juga tidak perlu terpesona dengan orang sukses atau terkenal, jika itu hanya sebuah kisah nasib baik.
***
Hal yang menarik bahwa sangat jarang ada jualan rahasia sukses untuk menjadi profesi-profesi yang tidak aman. Persolannya mungkin bukan karena tidak laku, tetapi bahwa profesi itu tidak pernah sukses di Indonesia. Profesi itu misalnya jaksa, pengacara, polisi, guru, bupati, camat, gubernur, menteri, dan sebagainya. Memang, mereka sukses bisa bekerja dan menduduki profesi atau jabatan tersebut. Selain guru, biasanya mereka juga kaya raya.
Masalahnya adalah bahwa jabatan seperti itu sangat jarang sukses di Indonesia. Kita begitu bermimpi menemukan polisi yang sukses sebagai polisi, camat yang sukses sebagai camat, bupati yang sukses sebagai bupati, menteri yang sukses sebagai menteri. Di Indonesia, jabatan-jabatan itu akan sangat sulit ditembus seseorang untuk mendapatkan predikat sukses. Apakah kita punya menteri, polisi, jaksa, hakim, yang sukses dalam kariernya?
Misal lain, tidak ada rahasia membuat lembaga anti-korupsi, atau menjadikan seseorang tokoh atau pahlawan anti korupsi. Masalahya adalah bahwa sangat sulit orang menjadi pahlawan ketika pemberantasan korupsi di Indonesia tidak pernah bisa sukses. Sama halnya menjadi jaksa atau pengacara, dia sukses, terkenal, dan kaya raya, tetapi profesinya sebagai pengacara atau jaksa itu sendiri adalah suatu citra yang buruk karena hampir tidak ada pengacara atau jaksa sukses sebagai pengacara atau jaksa.
Ingin rasanya saya usul, mbok wilayah penuh tantangan itu digarap. Misalnya, rahasia sukses menjadi polisi, atau jaksa, atau hakim. Tapi sangat mungkin jualan rahasia itu tidak laku. Orang akan bilang, “Wong kamu saja tidak sukses menjadi polisi, atau jaksa, atau hakim. Apa yang bisa saya pelajari dari penguakan rahasia itu. Aneh-aneh saja kamu itu.”
***
*) Dr. Aprinus Salam, M. Hum., Sastrawan kelahiran Riau, 7 April 1965. Dosen FIB UGM, Kepala Pusat Studi Kebudayaan UGM sejak 2013, Anggota Senat Akademik UGM 2012-2016, Konsultan Ahli Dinas Kebudayaan DIY (2013-2016). Pendidikan S1, Bahasa dan Sastra Indonesia FIB UGM (Lulus 1992), S2 Program Studi Sastra Pasca Sarjana UGM (Lulus 2002, salah satu wisudawan terbaik), S3 Program Studi Sastra (Program Studi Ilmu-Ilmu Humaniora, Pascasarjana FIB UGM, lulus 2010).
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Minggu, 02 Agustus 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Rodhi Murtadho
A. Aziz Masyhuri
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.J. Susmana
A.S. Laksana
Aa Maulana
Abdi Purnomo
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Wachid B.S.
Abdurrahman Wahid
Abidah El Khalieqy
Acep Zamzam Noor
Ach. Sulaiman
Achdiar Redy Setiawan
Adhitia Armitrianto
Adhitya Ramadhan
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Afrizal Malna
Ags. Arya Dipayana
Aguk Irawan MN
Agunghima
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus M. Irkham
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Agus Wibowo
Aguslia Hidayah
Ahda Imran
Ahmad Fatoni
Ahmad Hasan MS
Ahmad Ikhwan Susilo
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Rafiq
Ahmad Sahal
Ahmad Syubbanuddin Alwy
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Akmal Nasery Basral
Alex R. Nainggolan
Ali Ibnu Anwar
Ali Murtadho
Alia Swastika
Alunk S Tohank
Amanda Stevi
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Anes Prabu Sadjarwo
Anindita S Thayf
Aning Ayu Kusuma
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Suparyanto
Anugrah Gio Pratama
Anung Wendyartaka
Aprinus Salam
Ardi Bramantyo
Arie MP Tamba
Arief Junianto
Arif Bagus Prasetyo
Aris Setiawan
Arman AZ
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Dudinov Ar
Asep Sambodja
Asvi Warman Adam
Awalludin GD Mualif
Ayung Notonegoro
Bagja Hidayat
Balada
Bale Aksara
Balok Sf
Bambang Kariyawan Ys
Bambang Kempling
Bandung Mawardi
Baridul Islam Pr
Bayu Agustari Adha
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Berita
Berita Utama
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Boni Dwi Pramudyanto
Bonnie Triyana
Boy Mihaballo
Bre Redana
Brunel University London
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budiman Sudjatmiko
Bulqia Mas’ud
Bung Tomo
Burhanuddin Bella
Cak Kandar
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairil Anwar
Chairul Abshar
Chamim Kohari
Chandra Johan
Chavchay Syaifullah
Cover Buku
Cucuk Espe
D. Dudu AR
D. Kemalawati
D. Zawawi Imron
Dadang Kusnandar
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darmanto Jatman
David Krisna Alka
Deddy Arsya
Dedi Muhtadi
Dedy Tri Riyadi
Deni Andriana
Denny JA
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Dewi Rina Cahyani
Dian
Dian Hartati
Dian Sukarno
Dina Oktaviani
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Dino Umahuk
Djadjat Sudradjat
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwi Wiyana
Dwicipta
E. Syahputra
Ebiet G. Ade
Eddy Flo Fernando
Edi Sembiring
Edy Firmansyah
Eep Saefulloh Fatah
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Ekky Siwabessy
Eko Darmoko
Elnisya Mahendra
Emha Ainun Nadjib
Emil WE
Endah Wahyuningsih
Endhiq Anang P
Erwin Y. Salim
Esai
Esha Tegar Putra
Evan Ys
Evi Idawati
F Rahardi
Fahmi
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faisal Kamandobat
Faiz Manshur
Fajar Kurnianto
Fajar Setiawan Roekminto
Fakhrunnas MA Jabbar
Farid Gaban
Fathan Mubarak
Fathurrahman Karyadi
Fatkhul Anas
Fazar Muhardi
Febby Fortinella Rusmoyo
Felik K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Fikri. MS
Fitri Yani
Frans Ekodhanto
Frans Sartono
Franz Kafka
Fredric Jameson
Friedrich Nietzsche
Fuad Anshori
Fuska Sani Evani
G30S/PKI
Gampang Prawoto
Ganug Nugroho Adi
Geger Riyanto
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Gibb
Gilang Abdul Aziz
Ging Ginanjar
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gunoto Saparie
Gusti Eka
H.B. Jassin
Hadi Napster
Hadriani Pudjiarti
Halim H.D.
Hamdy Salad
Han Gagas
Handoko Adinugroho
Happy Ied Mubarak
Hardi Hamzah
Harfiyah Widiawati
Hari Puisi Indonesia (HPI)
Hari Santoso
Harie Insani Putra
Haris del Hakim
Haris Priyatna
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Helmi Y Haska
Helwatin Najwa
Hendra Sugiantoro
Hendri R.H
Hendry CH Bangun
Henry Ismono
Hepi Andi Bastoni
Heri KLM
Heri Latief
Herie Purwanto
Herman Rn
Heru CN
Heru Joni Putra
Hudan Hidayat
Hudan Nur
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Suaka
I Nyoman Tingkat
I Tito Sianipar
Ibnu Wahyudi
Icha Rastika
Idha Saraswati
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Ilenk Rembulan
Ilham Q Moehiddin
Ilham Yusardi
Imam Muhtarom
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indira Permanasari
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Irfan Budiman
Ismi Wahid
Istiqamatunnisak
Iwan Komindo
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iyut FItra
Izzatul Jannah
J Anto
J.S. Badudu
Jafar M. Sidik
Jamal D Rahman
Jamal T. Suryanata
Jamil Massa
Janual Aidi
Januardi Husin
Javed Paul Syatha
Jefri al Malay
JJ Kusni
JJ Rizal
Jo Batara Surya
Jodhi Yudono
Johan Khoirul Zaman
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joni Ariadinata
Joss Wibisono
Jual Buku Paket Hemat
Judyane Koz
Jusuf AN
Karkono
Kasnadi
Katrin Bandel
Kedai Kopi Sastra
Kedung Darma Romansha
Ken Rahatmi
Khairul Amin
Khairul Mufid Jr
Khoshshol Fairuz
Kirana Kejora
Koh Young Hun
Komang Ira Puspitaningsih
Komunitas Deo Gratias
Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan)
Kritik Sastra
Kurniawan
Kurniawan Junaedhie
Lan Fang
Lathifa Akmaliyah
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lela Siti Nurlaila
Lidia Mayangsari
Lie Charlie
Liestyo Ambarwati Khohar
Liza Wahyuninto
Lukas Adi Prasetyo
Luky Setyarini
Lutfi Mardiansyah
M Fadjroel Rachman
M. Arman A.Z
M. Arwan Hamidi
M. Faizi
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S
M. Mustafied
M. Nahdiansyah Abdi
M. Shoim Anwar
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahdi Idris
Mahfud Ikhwan
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Mainteater Bandung
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Bo Niok
Mario F. Lawi
Mark Hanusz
Marsudi Fitro Wibowo
Martin Aleida
Martin Suryajaya
Marwanto
Maryati
Mashuri
Matdon
Matroni A. el-Moezany
Maya Mustika K.
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri
Mezra E. Pellondou
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Mihar Harahap
Mila Novita
Misbahus Surur
Muhajir Arrosyid
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Antakusuma
Muhammad Iqbal
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Nanda Fauzan
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Mulyadi J. Amalik
Munawir Aziz
Murparsaulian
Musdalifah Fachri
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Mustofa W. Hasyim
N. Syamsuddin CH. Haesy
Naskah Teater
Nazaruddin Azhar
Nelson Alwi
Nenden Lilis A
Neni Nureani
Ni Putu Rastiti
Nirwan Dewanto
Nita Zakiyah
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel
Nur Faizah
Nur Syam
Nur Wahida Idris
Nurani Soyomukti
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurrudien Asyhadie
Nurul Anam
Nurul Hadi Koclok
Nurur Rokhmah Bintari
Nuryana Asmaudi
Odi Shalahuddin
Oei Hiem Hwie
Okky Madasari
Okta Adetya
Olivia Kristina Sinaga
Otto Sukatno CR
Oyos Saroso HN
Pablo Neruda
Pamusuk Eneste
Pandu Radea
Parakitri
Parulian Scott L. Tobing
PDS H.B. Jassin
Pengantar Buku Kritik Sastra
Pepih Nugraha
Pesan Al Quran untuk Sastrawan
Petrik Matanasi
Pipiet Senja
Pitoyo Boedi Setiawan
Ponorogo
Pramoedya Ananta Toer
Pringadi Abdi Surya
Prof Dr Faisal Ismail MA
Prosa
Puisi
PuJa
Puji Santosa
Pungkit Wijaya
PUstaka puJAngga
Putri Utami
Putu Setia
Putu Wijaya
R. Toto Sugiharto
Radhar Panca Dahana
Ragil Supriyatno Samid
Rahmat Sudirman
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ramadhan Pohan
Rameli Agam
Ramon Damora
Ranang Aji SP
Ratih Kumala
Ratna Ajeng Tejomukti
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Reko Alum
Reny Sri Ayu
Resensi
Revolusi
RF. Dhonna
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Rinto Andriono
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rosdiansyah
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Satya Dharma
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabiq Carebesth
Sabpri Piliang
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saifur Rohman
Sainul Hermawan
Sajak
Sal Murgiyanto
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salyaputra
Samsudin Adlawi
Sandipras
Sanggar Pasir
Sapardi Djoko Damono
Sarabunis Mubarok
Saroni Asikin
Sartika Dian Nuraini
Sastra
Sastra Perlawanan
Sastri Sunarti
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shafwan Hadi Umry
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Irni Nidya Nurfitri
Siti Rutmawati
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sofian Dwi
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
St Sularto
Sudarmoko
Sulaiman Tripa
Sultan Yohana
Suminto A. Sayuti
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sunudyantoro
Suroto
Surya Lesmana
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutan Takdir Alisjahbana
Sutardi
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suwardi Endraswara
Syaiful Amin
Syarif Hidayat Santoso
Syarifudin
Syifa Amori
Syifa Aulia
Tajuddin Noor Ganie
Tantri Pranashinta
Tanzil Hernadi
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Th. Sumartana
Theo Uheng Koban Uer
Theresia Purbandini
Thowaf Zuharon
Tien Rostini
Titian Sandhyati
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjoet Nyak Dhien
Toef Jaeger
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tri Wahono
Triyanto Triwikromo
Tu-ngang Iskandar
Tulus Wijanarko
Udin Badruddin
Udo Z. Karzi
Umar Fauzi
Umbu Landu Paranggi
Umi Laila Sari
Umi Lestari
Universitas Indonesia
Untung Wahyudi
Virdika Rizky Utama
Vyan Taswirul Afkar
W.S. Rendra
Wahyu Prasetya
Wahyudi Akmaliah Muhammad
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Welly Adi Tirta
Widi Wastuti
Wiji Thukul
Wisnu Kisawa
Wiwik Widayaningtias
Y. Thendra BP
Yona Primadesi
Yosephine Maryati
Yosi M Giri
Yudhis M. Burhanuddin
Yulizar Fadli
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yuyuk Sugarman
Zainal Arifin Thoha
Zaki Zubaidi
Zamakhsyari Abrar
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zulkarnain Zubairi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar