Sabtu, 09 Agustus 2008

Yesus dan Si Holger

Fahrudin Nasrulloh

Sore itu, 14 Desember 2002, langit cerah memendarkan cahaya kuning keperak-perakan dari patung Sleeping Buddha di Maha Vihara Mojopahit Trowulan. Tersebutlah Purnawarman, seorang kawan lawas di bangunan suci itu, yang beberapa hari sebelum ia memutuskan mengembara ke India, ia memberikan seabrek buku kepada saya. Salah satunya sebendel buku berparab Jesus Lived in India: His Unknown Life Before and After the Crucifixion karangan Holger Kersten. Berisi perihal Kristus semasa berumur belasan tahun dan masa-masa setelah penyalibannya dari Bukit Golgota. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia tanpa nama penerjemah bahkan tanpa nama penerbit. Dicetak terbatas. Nyaris tidak saya temui di toko-toko buku manapun. Meski di Jerman, tahun 1986, buku ini telah tujuh kali diterbitkan ulang. Tampaknya, setiap buku, orang-orang suci, kawan, sejarah dan gagasan, bahkan seonggok patung yang rapuh: menyimpan nasib dan kesunyian masing-masing.

Tak pelak Mesiah ini telah banyak menyedot minat sederet sejarawan, arkeolog, rohaniawan; demi menyingkap unggunan tabir yang terus menyelimutinya. Seiring roda waktu, betapa tak terbayangkan misterinya kian berlapis-lapis. Dan Si Holger, hanyalah salah satu dari mereka. “Saya tidak bermaksud,” ungkap Holger di pengantar buku ini, “melemahkan pandangan umat Kristen atau membuat pembaca tertimbun dalam serpihan iman yang kalut dan pecah. Sangatlah penting untuk menemukan kembali jalur menuju sumber-sumber kebenaran abadi dari pesan sejati Yesus, di mana spirit ajaran-Nya telah dipelintir oleh ambisi-ambisi kotor dari lembaga-lembaga sekuler yang mengklaim sebagai pemegang otoritas keagamaan.”

Telisik Holger diawali dengan kisah Nikolai Notovitch (lahir di Rusia 1858), sejarawan dan ilmuan kelana di mana pada 1887 ia tiba di Kashmir lantas bertolak ke Ladakh. Di vihara Ladakh ia disambut seorang biksu yang mewedarkan ihwal ribuan naskah terkait kembara spiritual Yesus, terutama di Lhasa. Salah satu manuskrip yang dijumpai Notovitch berlambar Kehidupan Issa yang Suci: kisah kembara Yesus ke wilayah Sindh di usia 14 tahun. Berinteraksi dengan kaum Aria, para Brahman dan Jainis yang, nyata-nyata menyibakkan sisi lain dari kehidupan Sang Penyelamat dari Nazaret ini.

Kemudian, dari penelitian sekisar masa muda Yesus, terbetik teka-teki yang menyeruak dari pandangan umum saat ia disalibkan oleh Pilatus Pontius. Juga Kebangkitan dari Kematian dan Kenaikan tubuh Kristus merupakan ihwal yang jauh lebih rumit dipecahkan. Semisal nukilan dari Alkitab Markus (15:44) bahwa “Pilatus heran waktu mendengar Yesus sudah mati.” Bukti-bukti tersurat memang tidak gamblang menguak mengapa Yesus dinyatakan mati hanya karena beberapa jam setelah penyaliban-Nya, kendati kakinya, tidak seperti dua rekannya, tidak dipatahkan. Ini penjelas mengapa Pilatus terhenyak atas berita kematian Kristus. Ia tidak akan mati secepat itu. Betapa penyaliban adalah cara paling hina dan brutal untuk mati yang sekejap itu. Kepedihan ini dapat kita napak-tilasi lewat The Passion of Christ besutan Mel Gibson (2004). Sebentang lanskap “salib berdarah” yang getir dan menyayat.

Di lorong cerita lain, Holger menjlentrehkan penelusurannya bahwa pada 1908, Levi H. Dowling (lahir 1844 di Ohio), si anak pendeta keturunan Skotlandia dan Inggris telah mengarang segepok kitab berlabel Injil Akuaria yang juga mengisahkan keberadaan Yesus di vihara Lhasa untuk mempelajari naskah-naskah kuno Tibet. Karya ini disebut sebagai “Buku tentang Ingatan Tuhan”: rekaman ingatan semesta yang terwahyukan lewat kesadaran roh kosmis pengarang. Tak cuma Notovicth dan Levi, para penelusur lain juga melakukan hal serupa semisal, Sir Francis Younghusband (The Heart of a Continent, 1910); Swami Abhedananda (Kashmiri O Tibetti, 1922); Nicholas Roerich (The Hearth of Asia, 1925); bahkan masa sebelum mereka, Mrs. Harvey telah menulis keberadaan naskah-naskah perihal Yesus dalam The Adventure of a Lady in Tartary China and Kashmir pada 1854.

Mencuatnya sebersit tanya adakah keberadaan Yesus di India sekedar omong kosong belaka? Semata spekulasi fantastik? Pertanyaan ini seketika terbantah oleh sekerumun bukti: dalam catatan Cosmas Indicopleusta ditemukan referensi ihwal perjalanannya ke India sekitar 525 AD, di mana ia menemukan orang-orang Kristen di pulau Sri Lanka dan pantai barat India. Life of Jesus karya Jerome Xavier (misinaris Portugis) mendedahkan bahwa pada dinding kuno di reruntuhan kota Fatehpur Sikri (sekitar Delhi dan Agra) di masa Raja Mogul Akbar Agung (1542-1605) tertoreh sabda Yesus: “Dunia adalah suatu jembatan. Lewatilah tetapi jangan tinggal di dalamnya!” Detail terperinci di atas pun cukup representatif untuk menangkis sanggahan lain semisal dari ahli Indologi yang menyatakan bahwa Yesus tidak pernah dikenal di India sampai diperjumpakan Islam. Al-Qur’an sendiri pun membabarkan Yesus tidak mati di palang salib, namun selamat, lalu mengembara dan hidup di “Lembah Sukacita”.

Selanjutnya, Holger bersama Elmar Gruber menulis The Secret of the Turin Shroud (350 halaman disertai ilustrasi). Buku ini terbit untuk menyanggah pemalsuan Kain Turin Yesus pada 1988 yang ditemukan dari Abad Pertengahan. Demi Kain Turin ini, keduanya bak Serlock Holmes melakukan kerja detektif yang sengit dan melelahkan.

Ternyata kekristenan modern harus menghadapi lautan kemungkinan bahwa sejarah Yesus yang berkabut itu setapak demi setapak suatu saat pasti dapat diungkapkan, meski lengkara dikuakkan semua rahasianya. Paling tidak, akan tumbuh semacam, meminjam teolog Jerman Albert Schweitzer, “kesadaran religius yang mandiri”. Apa yang kita kenal sebagai kekristenan saat ini hanyalah sekelumit dari intisari wejangan dan pengajaran Yesus. Asumsi ini bakal terus diuji kebenarannya. Holger menandaskan, “Ajaran kekristenan sekarang berbeda dengan ajaran asli dari Yesus dan dapat disebut sebagai ‘Paulinisme’. Banyak prinsip dogma yang sebenarnya suatu ajaran asing dimasukkan ke dalam pesan Kristus. Dogma tersebut berasal dari Paulus. Maka, kekristenan saat ini adalah Paulinisme yang berkembang dan diterima sebagai agama Negara.”

Tampaknya bayangan kelam senantiasa bergentayangan jika kita percaya bahwa keseluruhan sejarah keagamaan adalah kesimpangsiuran dan kesalahan, seperti ramalan Goethe. Sejarah tak lebih cermin retak di mana Fazlur Rahman dalam kajian tradisi tarikh Islam selalu mempersoalkan ini.

Holger boleh jadi benar, namun ia tak lebih pencari kebenaran, meski ia tak bakal pernah menemukan hakikat kebenaran. Barangkali sejenis jejalan lain menuju Yesus, merengkuh Allah yang tak tersentuh. Kian sengkarut dirambah dan direnungkan, redup-remang dan bercecabang. Tapi tak perlu dibikin ruwet, sebab riwayat ini telanjur teramat panjang: SalibMu tinggi sekali/Ya, lebih baik kaupanjat tubuhmu sendiri (Sajak “Di Kalvari”, Joko Pinurbo).

Jawa Pos, 16 Desember 2007.

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi