Sutejo
Ponorogo Pos
Gola Gong adalah salah seorang pendiri dan pengajar Kelas Menulis Rumah Dunia (KMRD) yang telah begitu banyak melahirkan penulis muda berbakat di tanah air (dan ini merupakan bagian mimpi besar hidup saya). Penting diketahui, tahun kedua sudah menerbitkan kumpulan cerpen Kaca Mata Sidik (Senayan Abadi, 2004), Qizin La Aziva melahirkan novel Gerimis Terakhir (DAR! Mizan, 2004) dan Ibnu Adam Aviciena dengan karyanya berjudul Mana Bidadari Untukku (Beranda Hikmah, 2004).
Tahun kelima, karya tulis mereka beterbaran di majalah dan koran lokal Jakarta. Tiga antologi cerpen dari penulis angkatan pertama sampai kelima dipajang di rak-rak toko buku: Padi Memerah (MU3, 2005), Harga Sebuah Hati (Akur, 2005), Masih Ada Cinta di Senja Itu (Senayan Abadi, 2005). Tahun 2005 itu, kedua siswanya, Qizink La Aziva dan Ade Jahran merintis sebagai wartawan lokal Jakarta (lihat Gola Gong, Menemukan Ide, MataBaca edisi September 2005:36-37).
Ada banyak hal menarik yang dapat dipelajari dari pengalaman mengajar dan proses kreatif Gola Gong. Pada hal, sejak awal jelas ia mengatakan bahwa dia tidak memiliki gen kepenulisan (ayah guru olah raga dan ibunya besar dari keluarga petani). Tapi Gola memiliki semangat yang menggebu-gebu untuk menjadi pengarang (dan ini, sekali lagi, merupakan bagian motivasi hidup saya). Bagaimana dengan Anda? Keinginan menggebu, melahirkan usaha, usaha menerbitkan etos, etos melahirkan hasil dan karya, karya menerbitkan nama. Inilah hal pertama yang paling menonjol dapat dipetik dari pengalaman proses perjalanan kepenulisan Gola Gong.
Kedua, pada pengalaman pembelajaran menulis di KMRD itu ia selalu mengenalkan dunia jurnalistik pada muridnya selama satu bulan dan pada bulan kedua dikenalkan rumus 5W+1H, yang dalam pengalaman Gola dapat pula diterapkan dalam mengarang. Hal itu diberikan selama satu bulan. Ada beberapa pertanyaan penggali yang dikemukakan Gola (a) apakah Anda pernah bepergian jauh, dan (b) sukakah Anda membaca? Begitulah, pertanyaan mendasar yang selalu ditanyakan. Hal ini merupakan bahan dasar seseorang akan memasuki dunia menulis (fiksi).
Ketiga, dalam memotivasi penulis muda Gola selalu menyarankan begini (a) janganlah duduk di depan komputer dengan kepala kosong karena hanya membuang waktu saja, (b) ketika hendak menulis siapkan dulu semua: bahan, sinopsis, detailnya: alur cerita, tokoh, konflik, latar, dan karakter para tokoh, dan (c) seseorang ketika menulis sudah memasuki tahap produksi. Apa yang diproduksi? Itulah hakikatnya yang disiapkan pada dua hal sebelumnya (a dan b). Namun jika kita belajar dari penulis mapan macam Budi Darma, atau penulis mutkahir macam Dinar Rahayu dan Nukila Amal, praktis persiapan teknis demikian tidak terjadi. Sebab, bagi penulis ini menulis adalah sebuah proses yang mengalir. Bagaimana? Nggak usah bingung, itulah nanti yang akan Anda alami ketika sudah leading menjadi penulis. Saat demikianlah, yang disebut dengan mooding.
Lalu apa lagi yang dapat diambil? Buatlah buku harian. Ini penting, karena dengan buku harian ini kita berlatih dan mengolah kata. Dalam pengalaman Danarto, hal itu tidak saja melatih, tetapi juga sebagai bank inspirasi yang menarik.
Keempat, membudayakan membaca. Dalam bahasa analogis Ismail Marahimin, membaca seperti memberikan berbagai-bagai “tenaga dalam” dalam menulis. Di sinilah Gola Gong berkesimpulan, membaca adalah sarana utama menuju kepiawaian menulis. Alfons Taryadi mengilustrasikan dua keterampilan ini sebagai “dua keasyikan yang saling terkait” (baca Membaca & Menulis, MataBaca April 2003:11-12). Hal itu diungkapkan ketika melaporkan pengakuan empat perempuan penulis masing-masing Djenar Maesa Ayu, Fira Basuki, Dewi Lestari, dan Violetta Simatupang di TB Gramedia Matraman.
Kelima, kesulitan mengawali tulisan dapat diatasi dengan etos keras dan semangat belajar yang tiada henti. Gola Gong, secara tersirat dapat dipahami bahwa kesulitan pengawalan tulisan akan dapat teratasi dengan belajar keras, dengan membaca, dan dengan mencermati karya-karya orang lain. Jika kita tak pernah membaca, mungkin ini merupakan kesalahan terbesar, karena membaca ibarat pintu segala “temuan” berbagai kemungkinan yang menggerakkan “tenaga dalam” (pinjam bahasa Ismail Marahimin). Dalam teori psikologis, membaca memang dapat mempengaruhi alam bawah sadar yang berpengaruh penting terhadap terbentuknya kepribadian kita.
Keenam, dapat diawali dari mana saja. Ibarat kita bepergian ke pantai, dan di sana kita temukan aneka hal: keindahan pantai, keragaman pengunjung, ombak besar, perahu, nelayan, pasir, batu, ataupun. Kita dapat mengawali dari mana saja. Dari perahu, misalnya, dapat memancing imaji yang sangat panjang: (a) bukankah perahu simbol perjalanan, (b) perahu simbol kehidupan itu sendiri, (c) perahu metafor perempuan, (d) perahu lukisan beratnya perjalanan hidup yang penuh gelombang, dan (e) bukankah ada peribahasa yang mengatakan bahwa perkawinan itu seperti mengarungi bahtera di lautan.
Ketujuh, pentingnya mengoptimalkan pengalaman jurnalistik. Goenawan Mohammad, Seno Gumira Adjidarma, Oka Rusmini, Arswendo Atmowiloto, Bre Redana, Veven Sp Wardhana, Ayu Utami adalah sedikit nama yang berbasis jurnalistik kemudian sukses menjadi penulis. Bahkan Albert Camus, pemenang nobel bidang sastra 1957 adalah seorang penulis besar yang sukses pula sebagai kolumnis di Combat.
Kedelapan, manfaat berobservasi dalam bepergian. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai model mendeskripsikan, mengilustrasikan, dan melibatkan emosi dalam berbagai persoalan yang ditemukan. Banyak penulis yang memanfaatkan pengalaman ini. Beni Setia, penyair Caruban asal Bandung, pernah bercerita kalau ia tidak mempunyai ide menyempatkan bepergian ke Surabaya, naik bus kota, sampai menemukan ide yang dapat dikembangkan menjadi sebuah tulisan.
Akhirnya, dengan membaca dapat dimanfaatkan pula sebagai bentuk observasi yang lain. Dengan banyak membaca laporan perjalanan orang, misalnya, akan menginspirasikan akan makna bepergian dengan membaca sebagai observasi. Laporan-laporan feature media cetak macam feature perjalanan, feature berita, feature human interest, feature wisata, dan feature sejarah merupakan sarana jurnalistik yang dapat dioptimalkan. Nah, nggak usah bepergian sendiri, lewat membaca ragam feature ini sama artinya kita telah berselancar ke samudera perjalanan dengan ketajaman observasi dan imajinasi.
Kesimpulannya, apa yang terpenting dapat disarikan dari pengalaman Gola Gong? Ternyata, (a) menulis itu dapat diajar-binakan, (b) menulis butuh etos, dan (c) bakat bukanlah ukuran. Dengan begitu mengeluh adalah hal yang perlu dibuang jauh. Menulis adalah sebuah gerak menapak, bukan laku tuntun yang menggantungkan pada kekuatan lain. Tapi sebuah ghirah abadi bersumber pada inner motivation seseorang. Nyala api yang senantiasa akan menghidupkan dan mencerahkan gerak imajinasi dan pikir calon-calon penulis. Silakah melangkah! Bersekolahlah pada pengalaman Kelas Menulis Rumah Dunia ini.
***
Wahyaning wahyu tumelung, tulus tan kena tinegor (wirid hidayat jati, R.Ng. Ronggowarsito)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Label
A Rodhi Murtadho
A. Aziz Masyhuri
A. Qorib Hidayatullah
A. Zakky Zulhazmi
A.J. Susmana
A.S. Laksana
Aa Maulana
Abdi Purnomo
Abdul Azis Sukarno
Abdul Aziz Rasjid
Abdul Hadi W.M.
Abdul Kadir Ibrahim
Abdul Lathief
Abdul Wachid B.S.
Abdurrahman Wahid
Abidah El Khalieqy
Acep Zamzam Noor
Ach. Sulaiman
Achdiar Redy Setiawan
Adhitia Armitrianto
Adhitya Ramadhan
Adi Marsiela
Adi Prasetyo
Afrizal Malna
Ags. Arya Dipayana
Aguk Irawan MN
Agunghima
Agus B. Harianto
Agus Buchori
Agus M. Irkham
Agus Noor
Agus R. Sarjono
Agus R. Subagyo
Agus Sri Danardana
Agus Sulton
Agus Wibowo
Aguslia Hidayah
Ahda Imran
Ahmad Fatoni
Ahmad Hasan MS
Ahmad Ikhwan Susilo
Ahmad Kekal Hamdani
Ahmad Khotim Muzakka
Ahmad Rafiq
Ahmad Sahal
Ahmad Syubbanuddin Alwy
Ahmad Yulden Erwin
Ahmad Zaini
Ahmadun Yosi Herfanda
Ajip Rosidi
Akhiriyati Sundari
Akhmad Sekhu
Akmal Nasery Basral
Alex R. Nainggolan
Ali Ibnu Anwar
Ali Murtadho
Alia Swastika
Alunk S Tohank
Amanda Stevi
Amien Kamil
Amien Wangsitalaja
Anes Prabu Sadjarwo
Anindita S Thayf
Aning Ayu Kusuma
Anjrah Lelono Broto
Anton Kurnia
Anton Suparyanto
Anugrah Gio Pratama
Anung Wendyartaka
Aprinus Salam
Ardi Bramantyo
Arie MP Tamba
Arief Junianto
Arif Bagus Prasetyo
Aris Setiawan
Arman AZ
Arswendo Atmowiloto
Arti Bumi Intaran
AS Sumbawi
Asarpin
Asep Dudinov Ar
Asep Sambodja
Asvi Warman Adam
Awalludin GD Mualif
Ayung Notonegoro
Bagja Hidayat
Balada
Bale Aksara
Balok Sf
Bambang Kariyawan Ys
Bambang Kempling
Bandung Mawardi
Baridul Islam Pr
Bayu Agustari Adha
Beni Setia
Benny Arnas
Benny Benke
Berita
Berita Utama
Bernando J. Sujibto
Berthold Damshauser
Binhad Nurrohmat
Boni Dwi Pramudyanto
Bonnie Triyana
Boy Mihaballo
Bre Redana
Brunel University London
Budi Darma
Budi Hutasuhut
Budi P. Hatees
Budiman Sudjatmiko
Bulqia Mas’ud
Bung Tomo
Burhanuddin Bella
Cak Kandar
Catatan
Cerbung
Cerpen
Chairil Anwar
Chairul Abshar
Chamim Kohari
Chandra Johan
Chavchay Syaifullah
Cover Buku
Cucuk Espe
D. Dudu AR
D. Kemalawati
D. Zawawi Imron
Dadang Kusnandar
Dahono Fitrianto
Dahta Gautama
Damhuri Muhammad
Dami N. Toda
Damiri Mahmud
Danarto
Daniel Paranamesa
Darju Prasetya
Darmanto Jatman
David Krisna Alka
Deddy Arsya
Dedi Muhtadi
Dedy Tri Riyadi
Deni Andriana
Denny JA
Denny Mizhar
Deny Tri Aryanti
Dewi Rina Cahyani
Dian
Dian Hartati
Dian Sukarno
Dina Oktaviani
Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan
Dino Umahuk
Djadjat Sudradjat
Djoko Pitono
Djoko Saryono
Dorothea Rosa Herliany
Dwi Cipta
Dwi Fitria
Dwi Pranoto
Dwi S. Wibowo
Dwi Wiyana
Dwicipta
E. Syahputra
Ebiet G. Ade
Eddy Flo Fernando
Edi Sembiring
Edy Firmansyah
Eep Saefulloh Fatah
Eka Budianta
Eka Fendri Putra
Eka Kurniawan
Ekky Siwabessy
Eko Darmoko
Elnisya Mahendra
Emha Ainun Nadjib
Emil WE
Endah Wahyuningsih
Endhiq Anang P
Erwin Y. Salim
Esai
Esha Tegar Putra
Evan Ys
Evi Idawati
F Rahardi
Fahmi
Fahrudin Nasrulloh
Faidil Akbar
Faisal Kamandobat
Faiz Manshur
Fajar Kurnianto
Fajar Setiawan Roekminto
Fakhrunnas MA Jabbar
Farid Gaban
Fathan Mubarak
Fathurrahman Karyadi
Fatkhul Anas
Fazar Muhardi
Febby Fortinella Rusmoyo
Felik K. Nesi
Festival Sastra Gresik
Fikri. MS
Fitri Yani
Frans Ekodhanto
Frans Sartono
Franz Kafka
Fredric Jameson
Friedrich Nietzsche
Fuad Anshori
Fuska Sani Evani
G30S/PKI
Gampang Prawoto
Ganug Nugroho Adi
Geger Riyanto
Gerakan Surah Buku (GSB)
Gerson Poyk
Gibb
Gilang Abdul Aziz
Ging Ginanjar
Gita Pratama
Goenawan Mohamad
Grathia Pitaloka
Gugun El-Guyanie
Gunoto Saparie
Gusti Eka
H.B. Jassin
Hadi Napster
Hadriani Pudjiarti
Halim H.D.
Hamdy Salad
Han Gagas
Handoko Adinugroho
Happy Ied Mubarak
Hardi Hamzah
Harfiyah Widiawati
Hari Puisi Indonesia (HPI)
Hari Santoso
Harie Insani Putra
Haris del Hakim
Haris Priyatna
Hary B Kori’un
Hasan Junus
Hasif Amini
Hasnan Bachtiar
Hasta Indriyana
Helmi Y Haska
Helwatin Najwa
Hendra Sugiantoro
Hendri R.H
Hendry CH Bangun
Henry Ismono
Hepi Andi Bastoni
Heri KLM
Heri Latief
Herie Purwanto
Herman Rn
Heru CN
Heru Joni Putra
Hudan Hidayat
Hudan Nur
I Nyoman Darma Putra
I Nyoman Suaka
I Nyoman Tingkat
I Tito Sianipar
Ibnu Wahyudi
Icha Rastika
Idha Saraswati
Ignas Kleden
Ignatius Haryanto
Ilenk Rembulan
Ilham Q Moehiddin
Ilham Yusardi
Imam Muhtarom
Imamuddin SA
Iman Budhi Santosa
Imron Rosyid
Imron Tohari
Indira Permanasari
Indra Intisa
Indra Tjahyadi
Indra Tranggono
Irfan Budiman
Ismi Wahid
Istiqamatunnisak
Iwan Komindo
Iwan Kurniawan
Iwan Nurdaya Djafar
Iyut FItra
Izzatul Jannah
J Anto
J.S. Badudu
Jafar M. Sidik
Jamal D Rahman
Jamal T. Suryanata
Jamil Massa
Janual Aidi
Januardi Husin
Javed Paul Syatha
Jefri al Malay
JJ Kusni
JJ Rizal
Jo Batara Surya
Jodhi Yudono
Johan Khoirul Zaman
Joko Pinurbo
Joko Sandur
Joni Ariadinata
Joss Wibisono
Jual Buku Paket Hemat
Judyane Koz
Jusuf AN
Karkono
Kasnadi
Katrin Bandel
Kedai Kopi Sastra
Kedung Darma Romansha
Ken Rahatmi
Khairul Amin
Khairul Mufid Jr
Khoshshol Fairuz
Kirana Kejora
Koh Young Hun
Komang Ira Puspitaningsih
Komunitas Deo Gratias
Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan)
Kritik Sastra
Kurniawan
Kurniawan Junaedhie
Lan Fang
Lathifa Akmaliyah
Latief S. Nugraha
Leila S. Chudori
Lela Siti Nurlaila
Lidia Mayangsari
Lie Charlie
Liestyo Ambarwati Khohar
Liza Wahyuninto
Lukas Adi Prasetyo
Luky Setyarini
Lutfi Mardiansyah
M Fadjroel Rachman
M. Arman A.Z
M. Arwan Hamidi
M. Faizi
M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S
M. Mustafied
M. Nahdiansyah Abdi
M. Shoim Anwar
M. Taufan Musonip
M. Yoesoef
M.D. Atmaja
Mahdi Idris
Mahfud Ikhwan
Mahmud Jauhari Ali
Mahwi Air Tawar
Mainteater Bandung
Maman S. Mahayana
Manneke Budiman
Mardi Luhung
Marhalim Zaini
Maria Bo Niok
Mario F. Lawi
Mark Hanusz
Marsudi Fitro Wibowo
Martin Aleida
Martin Suryajaya
Marwanto
Maryati
Mashuri
Matdon
Matroni A. el-Moezany
Maya Mustika K.
Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia
Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri
Mezra E. Pellondou
MG. Sungatno
Mh Zaelani Tammaka
Mihar Harahap
Mila Novita
Misbahus Surur
Muhajir Arrosyid
Muhammad Al-Fayyadl
Muhammad Ali Fakih
Muhammad Amin
Muhammad Antakusuma
Muhammad Iqbal
Muhammad Muhibbuddin
Muhammad Nanda Fauzan
Muhammad Rain
Muhammad Yasir
Muhammad Zuriat Fadil
Muhammadun A.S
Mulyadi J. Amalik
Munawir Aziz
Murparsaulian
Musdalifah Fachri
Musfi Efrizal
Mustafa Ismail
Mustofa W. Hasyim
N. Syamsuddin CH. Haesy
Naskah Teater
Nazaruddin Azhar
Nelson Alwi
Nenden Lilis A
Neni Nureani
Ni Putu Rastiti
Nirwan Dewanto
Nita Zakiyah
Noor H. Dee
Noval Jubbek
Novel
Nur Faizah
Nur Syam
Nur Wahida Idris
Nurani Soyomukti
Nurdin Kalim
Nurel Javissyarqi
Nurrudien Asyhadie
Nurul Anam
Nurul Hadi Koclok
Nurur Rokhmah Bintari
Nuryana Asmaudi
Odi Shalahuddin
Oei Hiem Hwie
Okky Madasari
Okta Adetya
Olivia Kristina Sinaga
Otto Sukatno CR
Oyos Saroso HN
Pablo Neruda
Pamusuk Eneste
Pandu Radea
Parakitri
Parulian Scott L. Tobing
PDS H.B. Jassin
Pengantar Buku Kritik Sastra
Pepih Nugraha
Pesan Al Quran untuk Sastrawan
Petrik Matanasi
Pipiet Senja
Pitoyo Boedi Setiawan
Ponorogo
Pramoedya Ananta Toer
Pringadi Abdi Surya
Prof Dr Faisal Ismail MA
Prosa
Puisi
PuJa
Puji Santosa
Pungkit Wijaya
PUstaka puJAngga
Putri Utami
Putu Setia
Putu Wijaya
R. Toto Sugiharto
Radhar Panca Dahana
Ragil Supriyatno Samid
Rahmat Sudirman
Rakai Lukman
Rakhmat Giryadi
Ramadhan Batubara
Ramadhan Pohan
Rameli Agam
Ramon Damora
Ranang Aji SP
Ratih Kumala
Ratna Ajeng Tejomukti
Ratu Selvi Agnesia
Raudal Tanjung Banua
Reko Alum
Reny Sri Ayu
Resensi
Revolusi
RF. Dhonna
Riadi Ngasiran
Ribut Wijoto
Rinto Andriono
Riris K. Toha-Sarumpaet
Risang Anom Pujayanto
Robin Dos Santos Soares
Rodli TL
Rofiqi Hasan
Rosdiansyah
Rukardi
S Yoga
S. Jai
S. Satya Dharma
S.I. Poeradisastra
S.W. Teofani
Sabiq Carebesth
Sabpri Piliang
Sabrank Suparno
Sahaya Santayana
Saifur Rohman
Sainul Hermawan
Sajak
Sal Murgiyanto
Salamet Wahedi
Salman Rusydie Anwar
Salyaputra
Samsudin Adlawi
Sandipras
Sanggar Pasir
Sapardi Djoko Damono
Sarabunis Mubarok
Saroni Asikin
Sartika Dian Nuraini
Sastra
Sastra Perlawanan
Sastri Sunarti
Satmoko Budi Santoso
Saut Situmorang
Sejarah
Sekolah Literasi Gratis (SLG)
Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo
Seno Gumira Ajidarma
Seno Joko Suyono
Sergi Sutanto
Shafwan Hadi Umry
Shiny.ane el’poesya
Sholihul Huda
Sigit Susanto
Sihar Ramses Simatupang
Sita Planasari A
Siti Irni Nidya Nurfitri
Siti Rutmawati
Siti Sa’adah
Sitok Srengenge
Siwi Dwi Saputro
Sjifa Amori
Sofian Dwi
Sofyan RH. Zaid
Soni Farid Maulana
Sony Prasetyotomo
Sosiawan Leak
Sri Wintala Achmad
St Sularto
Sudarmoko
Sulaiman Tripa
Sultan Yohana
Suminto A. Sayuti
Sunaryono Basuki Ks
Sungatno
Sunlie Thomas Alexander
Sunu Wasono
Sunudyantoro
Suroto
Surya Lesmana
Suryanto Sastroatmodjo
Susianna
Sutan Takdir Alisjahbana
Sutardi
Sutardji Calzoum Bachri
Sutejo
Suwardi Endraswara
Syaiful Amin
Syarif Hidayat Santoso
Syarifudin
Syifa Amori
Syifa Aulia
Tajuddin Noor Ganie
Tantri Pranashinta
Tanzil Hernadi
Taufik Ikram Jamil
Taufiq Wr. Hidayat
Teguh Winarsho AS
Tengsoe Tjahjono
Th. Sumartana
Theo Uheng Koban Uer
Theresia Purbandini
Thowaf Zuharon
Tien Rostini
Titian Sandhyati
Tjahjono Widarmanto
Tjahjono Widijanto
Tjoet Nyak Dhien
Toef Jaeger
Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan
Tri Wahono
Triyanto Triwikromo
Tu-ngang Iskandar
Tulus Wijanarko
Udin Badruddin
Udo Z. Karzi
Umar Fauzi
Umbu Landu Paranggi
Umi Laila Sari
Umi Lestari
Universitas Indonesia
Untung Wahyudi
Virdika Rizky Utama
Vyan Taswirul Afkar
W.S. Rendra
Wahyu Prasetya
Wahyudi Akmaliah Muhammad
Wawan Eko Yulianto
Wawancara
Welly Adi Tirta
Widi Wastuti
Wiji Thukul
Wisnu Kisawa
Wiwik Widayaningtias
Y. Thendra BP
Yona Primadesi
Yosephine Maryati
Yosi M Giri
Yudhis M. Burhanuddin
Yulizar Fadli
Yurnaldi
Yusri Fajar
Yuyuk Sugarman
Zainal Arifin Thoha
Zaki Zubaidi
Zamakhsyari Abrar
Zawawi Se
Zehan Zareez
Zulkarnain Zubairi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar