Minggu, 28 November 2010

“Film Yogya” Dilacak Sejak FKY XV 2003

Ken Rahatmi
http://www.kr.co.id/

Enam film karya pelajar dan 19 film bikinan mahasiswa/umum, mendaftar di Festival Film Video FKY XV-2003. Dari sejumlah film buatan Yogya, Purwakarta, Solo dan Semarang itu, diambil lima film terpilih dari masing-masing kategori. Saat pemilihan di TVRI Yogyakarta inilah muncul gagasan “Kenapa musykil, suatu ketika muncul Film (Independen) gaya Yogyakarta?”

FESTIVAL Film pertama di Yogya —yang disepakati lebih berupa “pesta bersama”-ini, tidak memakai idiom “independen”. Lugas saja, panitia ‘lomba’ sejak jauh hari mencanangkan label “Festival Film Video”. “Supaya tidak terjebak oleh perdebatan panjang tentang jabaran Film Independen” kata Bambang JP, Seksi Film FKY XV-2003.

Toh demikian, di sela-sela kriteria penilaian yang dipatok —(sinematografi, directing, cerita, tata-artistik, editing)- tetap ada sejumlah hal yang berkait dengan kemandirian missi dan produksi, perlawanan orisinalitas dan kreativitas, serta penekanan substansi dramaturgi, menyelinap di balik proses kurasi dilakukan oleh Suprapto Soedjono (Dosen ISI Yogyakarta), Arie Sudibyo (Seksi Seni Budaya Film PWI Yogyakarta) dan Achmad Sofyan (Asisten Manajer TVRI Yogyakarta).

10 Film terpilih FKY XV-2003 akan ditayangkan TVRI Yogya mulai 29 Juni 2003 sore. Tapi bukan oleh kepentingan itu saja maka karya-karya yang ‘good looking’ kemudian terpilih. Agaknya, inilah “Film Yogya” yang akan ditawarkan sejumlah orang Yogya ke pelataran film independen yang di sejumlah kota selama ini dibeceki oleh karya-karya pendek yang ekspresif, individualis tapi acap melawan kepentingan populer.

Seiring dengan perjalanan musik indie yang sempat pada awalnya didominasi karya-karya (rock) alternatif yang bisa disebut memberontaki pola-pola yang sudah laku di major label, tren film independen —di banyak kepala sineas muda kita— juga dipangkali oleh kehendak melawan arus yang sudah jadi di layar lebar atau pun televisi.

Melodi diberangus. Logika dan alur cerita dilawan. Struktur dibongkar. Dramaturgi dipangkas. Dari sinilah muncul karya-karya (musik atau film) indie yang seolah dibikin untuk kalangan sendiri. Sampai kemudian jambangan besar itu melebar, lalu muncul pro-kontra tentang jabaran musik indie dan film independen.

FKY XV-2003 ‘bersuara’ dengan memunculkan 10 film terpilih tahun ini. “Tapi kita harap masyarakat maklum, kita memilih 10 karya dari 25 film yang masuk. Tentusaja meskipun terpilih, film-film ini juga belum 100% mewakili selera kami” kata Daru Maheldaswara, Ketua Panitia Festival Film Video.

Lima film mahasiswa/umum

Sketsa Kasih berkisah tentang perempuan bernama Kasih yang melacur karena tuntutan ekonomi, sampai suaminya mati, dan lalu ia bertemu dengan pelukis yang tak pernah menyentuhnya, ia hanya menggambar dan mendengarkan keluhan Kasih, memberinya uang, sampai akhirnya seniman itu meninggal karena sakit.

Aisyah bertutur tentang pengamen cilik yang dihina teman-temannya di sekolah karena bapaknya sopir becak sementara ibunya penjual nasi pecel. Aisyah kecil ngamen di perempatan, sempat ditangkap polisi, dan akhirnya ia menjadi penyanyi rekaman yang sukses.

Dewa Pinulung menggambarkan anak indekosan yang bermimpi sebagai dewa penolong bagi siapa pun : Warung yang hampir dikutil orang, cewek yang ponselnya nyaris diserobot waria, sampai tiba saat induk semangnya digerebeg rentenir beserta dua tukang pukulnya karena utang yang tak terbayar. Sang Dewa Pinulung pun terbangun dari mimpi buruknya.

Tembang Kecil di Sudut Kota memaparkan perjalanan bocah bernama Sekar yang saat bayi dibuang orangtuanya, lalu diasuh pemulung tua yang suka nembang, setiap hari diajak keliling kota, dan perjalanan itu dimanfaatkan oleh Sekar guna mencari orangtuanya. Sampai bocah ini menerobos sidang DPR, dan yang ia temukan di ujung film adalah “Teruskan bertanya, Sekar. Sampai kamu temukan jawaban yang sebenarnya”.

Suwung menceritakan perubahan Gesang, mahasiswa tanpa orangtua yang dihidupi oleh adik kandungnya, Ratih, dan ia tak tahan memaknai getirnya kehidupan sehingga Gesang pun stres. Ngengleng.

Lima film karya Pelajar

Pahitnya Kopi Tanpa Gula menggambarkan pelajar yang menggunakan uang SPP dan uang buku untuk berjudi di play-station rental. Padahal bapaknya tukang sapu, ibunya buruh cuci. Ia menyesal setelah dipanggil pihak sekolah. Tujuh tahun kemudian tokoh cerita ini digambarkan sukses dan membangunkan rumah bertingkat untuk orangtua dan adik-adiknya.

Selembar Kertas di Persimpangan idem-dito, bermissikan anti-korupsi dalam pelbagai bentuk. Dari siswa yang menggunakan uang sekolah untuk mentraktir gadis yang ditaksirnya, pelajar lain yang memalsu surat cinta temannya, guru yang korupsi waktu, ditutup dengan kematian si tokoh cerita.

Kutilang Atau… adalah film komedi tentang siswi kelas 2 SMU —umur 16 tahun— punya sepedamotor baru, yang ditugasi oleh bapaknya untuk beli pakan kutilang tapi di tengah jalan ia kena tilang.

Salahku Pengertianmu menceritakan kesalahpahaman terhadap seorang siswi yang pernah dilihat masuk kafe bersama cowok, sehingga ia dikucilkan oleh teman-teman sekelasnya. Di ujung cerita baru diketahui, cowok itu kakak kandung siswi yang bersangkutan.

Wasiat Slamet memotret kehidupan pengecer koran yang frustrasi setelah membaca berita-berita tentang korupsi dan ketidakadilan, dipungkasi dengan tewasnya pemuda itu dalam peristiwa kecelakaan lalulintas, tapi sebelum mati ia sempat meninggalkan wasiat yang ditulisnya pada selembar kertas.

DENGAN durasi 14-30 menit, film-film terpilih FKY XV-2003 itu dianggap sebagai awal lacakan warna ‘film Yogya’. Meski mereka dibikin oleh sineas-sineas bukan bertempat tinggal di Yogya. Dan meski pula mereka belum sempurna sebagai karya yang patut mewakili film mahasiswa atau film pelajar.

Bahwa film sependek apa pun, dibeayai semurah apa pun, se-independen apa pun, ketika oleh pembuatnya sudah dilepas —dengan sengaja— untuk ditonton orang lain, maka karya itu harus bertanggungjawab sebagai tontonan.

Ia tidak berhak menjadikan pemirsanya gelisah oleh hal-hal di luar kreativitas.
Ia tetap diikat oleh aturan-aturan estetis, logika dan moral, meski kesepakatan itu sebagian tak pernah tertulis.

Warna inilah barangkali yang sedang dialternatifkan oleh sejumlah ‘orang Yogya’ untuk merintis lacakan tentang bagaimana sebaiknya film dengan beaya sendiri dibikin oleh orang-orang yang belum sepenuhnya meletakkan profesinya sebagai pembuat film.

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi