Kamis, 25 November 2010

Sinerginya Sastrawan dengan Aparat

Sabrank Suparno
http://forumsastrajombang.blogspot.com/

Secara filologis, nilai sastra di Indonesia mengalami perubahan sejak tahun 1998. Perubahan itu dipengaruhi oleh bergulirnya reformasi: terbukanya pagar demokrasi terpimpin (zaman Soeharto). Masa reformasi ini kemudian membentuk entitas baru, dimana sistem kebebasan menjadikan gerakan apapun tampil seperti harimau lapar yang berlarian keluar dari ladang. Senyawang pintu pagar terbuka lebar.

Nilai sastra masa reformasi mengalami kebebasan yang selayak. Bebas yang merupakan sifat keruangan pola imajiner Sastrawan. Mestinya, kebebasan itu dimanfaatkan untuk menjejali ruang kebebasan dengan mutu nilai, dan bukan demi kebebasan itu sendiri.

Dalam pengkajian kritik sastra, sastra tidak bisa didikhotomi dalam keterkaitannya dengan apapun. Bahkan sedekat sastra dan penulisnya. Sastra sebagai ruang imajiner penulis harus dipisahkan dengan penulisnya. Murray Krieger dalam bukunya “What is critiesm?” mengatakan “bahwa karya sastra hasil imajiner pengarang terhadap suatu fenomena, sehingga terkadang berbeda dan mengacuhkan kenyataan yang diakui masyarakat. Maka karya sastra perlu dilindungi dan perlu dipandang terlepas dari pengarangnya”.

Dalam rangka mengapresiasi perkembangan nilai sastra di wilayah Jombang-Mojokerto, pada 03 Agustus 2010 lalu komunitas Lembah Pring, mengadakan kajian nilai sastra terhadap beberapa buku. Dari pembicara yang hadir : Gus Khamim Khohari (kiai dan sastrawan serta anggota biro sastra Dewan Kesenian Kotamadya Mojokerto) dan Diana AV Sasa (cerpenis dan kerani I; boekoe dari Surabaya).

Gus Khamim Khohari menemukan dua titik kekuatan dalam buku yang dibahas. Sebagai salah satu anak bangsa, Triramijo menulis buku ‘Kisah Kisah dari Tanah Merah’ dengan ketajaman memori yang kuat. Jarang penulis di Indonesia, masih eksis menulis pada usia 83 tahun. Tetapi Triramijo dalam usia senjanya masih detail memutar ulang memori perjalanan hidupnya pada suatu tempat. Triramijo tetap gigih menulis walau dengan tangan yang tinggal satu jari.

Senada dengan Gus Khamim Khohari, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga salut atas kegigihan Mbah Surip, pelantun tembang “Tak Gendong Kemana-Mana”. Presiden menyatakan apresiasinya saat takziah meninggalnya Mbah Surip. Dalam sambutan singkatnya Presiden mengatakan perlu memetik hikmah dari para manula bangsa ini yang tetap semangat berjuang hingga usia senja.

Untuk mengetahui kadar nilai suatu sastra, salah satu caranya harus didiskusikan dan diperdebatkan. Sehingga pembaca mengerti seluk beluk nilai suatu karya. Gus Khamim memberi contoh gambaran nilai, bahwa buku-buku yang ditulis kaum Maxis, kaum Komunis, dan para penulis yang tidak bertanggung jawab terhadap harkat kemaslahatan ummat, perlu di klarifikasi. Cukup di baca, dan selanjutnya dijadikan bungkus trasi. Dalam bahasa anekdotnya, Gus Khamim mengatakan “komunis, bukanlah atheis, komunis itu ber-tuhan, tuhan komunis adalah tidak mengakui adanya Tuhan”. Kelakar Gus Khamim disambut gerr peserta yang hadir. Kehati-hatian Gus Khamim dalam mengantisipasi doktrin komunis, sama halnya dengan kehati-hatian warga Indonesia. Bagaimanapun juga, kekejaman komunis tetap meninggalkan luka mendalam di hati bangsa Indonesia.

Diana AV Sasa menilai buku-buku yang didiskusikan malam itu, secara pandang standar nilai sastra hanyalah upaya penulis untuk menundukkan sejarah pada tempatnya. Sejarah yang dituangkan para penulis, tidak akan diketahui pembaca jika tidak ditulisnya.

Acara diskusi buku malam itu, antusiasme tidak hanya dari kalangan para penulis Jombang dan Mojokerto saja. Tampak hadir juga kepala dusun Mojokuripan ( Bapak Abdul Ghofur) dan beberapa anggota polisi dari Polres Jombang dan Polres Mojokerto. Meski bukan sastrawan dan penulis, mereka juga aktif bertanya perihal apa dan bagaimana posisi sastra yang sesungguhnya. Setelah mereka memahami betul kadar suatu sastra dan bagaimana cara pembaca menyikapinya, rekan dari aparat kepolisian itu mengucapkan rasa terima kasih kepada fihak Lembah Pring sebagai pejuang budaya. Aparat kepolisian juga bertukar nomor telepon genggam dengan rekan Fakhrudin Nasrulloh (penulis dan sastrawan Indonesia yang bermukim di Jombang) agar pihak kepolisian diundang serta pada Forum Geladak Sastra yang dimediatori oleh Komunitas Lembah Pring selanjutnya.

Kepedulian aparat dalam mengapresiasi sastra merupakan entri point tersendiri bagi Sastrawan Mojokerto_Jombang. Setelah sekian lama kegiatan kesusastraan meredup di dua kabupaten ini, kini moncer kembali. Forum Geladak Sastra hanyalah fasilitator yang menyediakan wadah bagi penulis lokal dan Nasional untuk mencerna detail nilai sastra.

Rentetan karya yang sudah di apresiasi oleh Geladak Sastra diwali dengan membedah kumpulan cerpen Siti Sa’adah dari Komunitas Pacul Gowang. Cerpen Pensidor yang ditulis Siti Sa’adah bernuansa membongkar kesenian tradisi Jombang, Seni Jeran Dor. Laporan bedah cerpen ini dimuat di koran Radar Mojokerto Jombang (Minggu 23 Mei 2010). Geladak Sastra ke II membedah cerpen berbahasa Jombangan karya Sabrank Suparno. Cerpen ini terkesan menyelamatkan ungkapan/paribasan bahasa sehari-hari masyarakat Jombang. Geladak Sastra ke III, menghadirkan penulis esai yang sudah menembus 47 koran lokal dan nasianal Bandung Mawardi (Solo). Laporannya dimuat Radar Mojokerto (Minggu, 01 Agustus 2010). Geladak Sastra IV membedah buku Ziarah Mandar karya Bustan Basyir Maras (penulis dari Yogyakarta asuhan almarhum Kiai dan Sastrawan ternama Zaenal Arifin Toha). Laporannya dimuat Radar Mojokerto (Minggu, 25 Juli 2010). Geladak Sastra V membedah Novel karya MD Atmaja, penulis pendatang baru dari Yogyakarta. Novel ini menceritakan bahwa untuk merubah suatu kebobrokan negara, tidak perlu menjadi seorang teroris, cukup hanya dengan menulis buku ide dapat tersalurkan. Merubah tanpa adanya korban.

Tentu Forum Geladak Sastra ke depan sangat terbuka lebar bagi siapa saja yang karyanya ingin didiskusikan. Bahkan Geladak Sastra berharap agar suatu saat membedah tulisan karya aparat kepolisian atau ABRI. Sehingga pada tahun-tahun mendatang di wilayah Mojokerto-Jombang, tercipta masyarakat sastrawi yang guyup dan rampak dari berbagai kalangan.

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi