Senin, 03 Januari 2011

Sastra dan Fenomena Dunia Remaja

Indra Tjahyadi
http://www.suarakarya-online.com/

Ada sebuah pameo umum yang menyatakan bahwa “masa remaja adalah masa yang paling indah”. Akan tetapi, apakah masa remaja itu sebenarnya?

Masa remaja adalah suatu masa, suatu fase yang tak dapat dielakkan oleh setiap manusia. Setiap manusia akan senantiasa mengalami atau melalui masa atau fase ini sebelum ia sampai pada fase yang lebih mantap, yakni: fase dewasa atau masa dewasa. Oleh sebab itu fase ini juga dapat disebut fase transisi atau masa transisi, karena dalam fase atau masa ini ia berada pada titik perubahan dari seorang kanak-kanak, menuju titik di mana nantinya ia akan dikenali sebagai orang dewasa yang telah memiliki karakter yang mantap dan mapan.

Ada banyak tanda yang muncul menandai masa atau fase remaja ini. Perubahan bentuk tubuh, meningginya kadar hormonal, dan berubahnya faktor emosional merupakan beberapa tanda yang menandai sampainya seorang manusia atau individu pada masa atau fase ini. Akan tetapi, di luar faktor fisik dan biologis tersebut, ada satu kekhasan yang selalu muncul pada individu yang telah sampai pada fase ini, yakni semangat akan pencarian jati diri yang kuat yang dibarengi dengan keinginan akan pengakuan eksistensinya di dunia tempat dia berada.

Pencarian jati diri yang kuat yang dibarengi dengan keinginan yang kuat pula akan pengakuan eksistensinya merupakan pemandangan yang khas yang kerap kita temui dalam kehidupan masa remaja dan kaum remaja. Sebagai individu yang berada pada fase ini, hal-hal yang berkenaan dengan keberadaan eksistensi beserta pengakuan dan pencariannya tersebut merupakan hal yang khas dan sangat krusial bagi pribadinya.

Hal semacam ini terjadi semata-mata karena eksistensi yang didapat dan dikenakan padanya semenjak masa kanak-kanak, pada fase ini sudah tidak pantas diembannya lagi. Hal ini terjadi setelah banyak hal diperkenalkan pada fase kanak-kanak membutuhkan jawaban atas kebenaran hal-hal yang telah disuguhkan atau diberikan kepadanya pada fase ini.

Fakta-fakta dan kebenaran-kebenaran yang telah didapatnya pada fase kanak-kanak, pada fase ini, menurut mereka, sudah tidak pantas lagi atau sudah tidak cocok lagi. Oleh karena itu berbagai pergolakan muncul dan meruak dalam ruang psikologis mereka. Bagi mereka nilai-nilai realitas dunia masa kanak, kini sudah tidak cocok apabila dikenakan lagi pada meraka. Oleh karena itu banyak pertanyaan muncul dalam diri mereka, dalam benak mereka, yang membutuhkan jawaban yang nantinya akan membawa mereka ke fase berikutnya, yakni: fase dewasa. Dan jawaban itulah nantinya yang membentuk individu tersebut secara karakter dan eksistensi pada masa atau fase dewasanya. Maka sedikit saja kesalahan atau mis yang terjadi dalam fase atau masa ini dapat menjadikan seorang manusia tersebut menjadi manusia yang tak berkarakter yang mantap dan mapan pada masa dewasanya nanti.

Pencarian jati diri yang kuat yang dibarengi dengan keinginan yang kuat pula akan pengakuan eksistensinya, biasanya mendorong kaum remaja untuk melakukan ekspresi diri secara besar-besaran. Keinginan untuk melakukan ekspresi diri demi tercapainya penemuan akan jati diri dan pengakuan akan eksistensi yang besar tersebut kerap kali, apabila tidak hati-hati, justru menjerumuskan seorang manusia atau individu yang sedang mengalami fase atau masa remaja tersebut ke dalam hal-ihwal yang negatif, seperti kecanduan akan narkoba, atau terjerumusnya seorang remaja ke dalam hal-ihwal kriminal.

Salah satu sarana agar tidak terjerumusnya seorang remaja atau kaum remaja pada hal-ihwal negatif adalah sastra. Sastra merupakan sarana atau wadah yang dapat dikatakan efektif untuk mencegah terjerumusnya seorang remaja atau kaum remaja kita pada hal-ihwal yang negatif. Melalui sastra, hasrat ekspresi diri yang meluap-luap dari kaum remaja dapat disalurkan, diwadahi, atau bahkan dimanifestasikan dalam bentuknya yang paling baik dan positif. Oleh sebab itu pengenalan sastra secara intensif dan efektif pada kaum remaja adalah yang penting dan sangat krusial.

Mengingat pentingnya pengenalan sastra secara intensif dan efektif pada kaum remaja tersebut, maka sudah seyogyanya hal terserbut tidak hanya dibebankan pada lembaga-lembaga pendidikan formal semacam sekolah, universitas-universitas, atau perguruan tinggi saja, melainkan sudah sepatutnya pula dibebankan pada lembaga-lembaga pendidikan non-formal, semacam komunitas-komunitas sastra ataupun sanggar-sanggar sastra, sebab hanya dengan begitu pengenalan terhadap “apakah sastra itu” dapat terjadi secara efektif, intensif bahkan efisien.

Fenomena Remaja

Sampai di sini muncul satu pertanyaan dalam benak saya, yaitu: “sampai di manakah pengenalan sastra terhadap kaum remaja kita saat ini?”

Meskipun tidak terlalu menggembirakan, akan tetapi dengan semarak bermunculnya karya-karya sastra bergenre chiklit dan teenlit dalam lapangan kesusastraan kita belakangan ini seakan-akan memberikan angin segar pada kehidupan sastra kita. Lapangan kesusastraan kita yang tadinya menjadi semacam anomali, atau hal aneh dan begitu asing, sehingga cenderung untuk dijauhi, dalam kehidupan kaum remaja kita, dengan munculnya dua genre karya sastra tersebut, tiba-tiba berubah menjadi sesuatu yang begitu diminati, diakrabi, bahkan dicintai oleh kaum remaja kita.

Besarnya minat dan cinta kaum remaja kita terhadap dua genre karya sastra tersebut dapat dilihat dari tingginya daya beli dan daya baca kaum remaja kita terhadap dua genre karya sastra tersebut. Selain itu, besarnya minat dan cinta kaum remaja kita terhadap dua genre karya sastra yang lagi trend dalam kehidupan remaja kita saat ini tersebut, juga dapat dilihat dari berkembangnya tema-tema obrolan kaum remaja kita.

Tema obrolan remaja kita yang tadinya hanya didominasi oleh tema-tema mengenai mode pakaian atau musik, kini tidak lagi. Tema obrolan mengenai chiklit ataupun teenlit yang lagi in di kalangan mereka, juga menjadi salah satu tema pokok yang kerap muncul dalam obrolan kaum remaja kita.

Maka janganlah kita heran ataupun terkejut apabila kita sedang berjalan-jalan di sebuah mall atau plasa menemukan dua remaja sedang berdebat tentang isi novel chiklit atau teenlit yang telah ataupun sedang mereka baca. Ataupun juga janganlah kita tenganga-nganga ketika mendengar dua orang remaja atau lebih sedang memperbincangkan penulis-penulis semacam Fira Basuki, Dee, ataupun Djenar Maesa Ayu begitu akrabnya, karena hal tersebut saat ini memang telah menjadi semacam obrolan keseharian bagi remaja kita. Hal ini telah menjadi bagian dari dunia mereka.

Ini sebenar-benarnya merupakan keadaan dan pemandangan yang dapat dikatakan cukup memberikan harapan bagi lapangan kesusastraan kita.

Di tengah minimnya penghargan masyarakat kita terhadap hal-ihwal berbau sastra, ternyata masih ada setitik harapan untuk terus menumbuhkembangkan kecintaan terhadap sastra, dan penyadaran akan keberadaan dan penting sastra bagi kehidupan bangsa kita, utamanya pada kaum remaja kita.

Dan apabila hal semacam ini dipupuk terus keberadaannya, barangkali kelak di kemudian hari kita dapat mengharapkan dan membayangkan terjadinya obrolan-obrolan kaum remaja kita yang tidak hanya berbicara atau memperbincangkan karya-karya para penulis semacam Fira Basuki, Dee atau pun Djenar Maesa Ayu saja, akan tetapi juga karya-karya penulis sastra semacam William Faulkner, Dylan Thomas, Stephane Mallarme, Aime Cesaire, Octavio Paz, Toni Morrison, Subagio Sastrowardoyo, Budi Darma, dsb. Terima kasih.

* Penulis adalah penyair, esais, anggota Forum Studi Sastra & Seni Luar Pagar, anggota dewan redaksi majalah sastra-seni Imajio, staf pengajar Fakultas Sastra & Filsafat Universitas Panca Marga Probolinggo.

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi