Kamis, 15 September 2011

Menerbitkan Buku Karya Sendiri

entertainment.kompas.com

Menjadi penulis seperti Dewi Lestari, Djenar Maesa Ayu, Ayu Utami, atau yang sedang naik daun, seperti Raditya Dika dan Sita Karina, bisa jadi impian bagi sebagian dari kita. Kita pengin menjadi penulis yang karyanya dibaca banyak orang.

Tak perlu khawatir tak bisa menulis. Sebab, belakangan ini banyak muncul ”penulis dadakan”, yakni mereka yang mau menulis di mana saja, di blog, jurnal pribadi, hingga catatan di halaman akun Facebook.

Namun, meski punya banyak karya, tak semua bisa menerbitkan karya mereka menjadi sebuah buku. Banyak alasannya, tetapi rata-rata karena tak tahu bagaimana cara menembus ”birokrasi” yang ditetapkan penerbit buku.

Chintya Bamby, mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada (UGM), misalnya, sejak tahun lalu sudah berusaha menawarkan novel karyanya ke sebuah penerbit besar. Ia meninggalkan karyanya beserta alamat dan nomor telepon untuk memudahkan pihak penerbit.

Hingga tahun 2010 tak ada kabar gembira yang dia tunggu-tunggu. Akhirnya, Bamby, panggilannya, nekat menerbitkan novel karyanya itu di halaman akun Facebook miliknya, tanpa rasa khawatir karyanya akan dijiplak atau diambil orang.

”Baru setelah diingatkan teman bahwa karyaku bisa diambil orang, aku hapus,” katanya.

Bamby tidak kecewa. Semangatnya untuk menembus penerbit besar itu terus berkobar. Kini, sudah dua karyanya yang hampir selesai. Dia sedang mencari jalan untuk kembali menembus penerbit besar idamannya. Jalur indie belum bisa dia jajal karena keterbatasan modal.

Menembus penerbit

Christina M Udiani dari Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) menuturkan, naskah yang diterbitkan KPG harus memenuhi dua syarat utama, yakni bagus secara redaksional dan berpotensi diterima pasar.

Bagus secara redaksional, tentunya naskah tersebut harus sesuai dengan misi penerbit. KPG menaruh perhatian pada tema sains dan humaniora. Untuk fiksi, diharapkan naskah yang masuk bisa menghibur pembaca karena menunjukkan batas-batas terluar sisi kemanusiaan kita.

Kedua, naskah dikemas secara populer. Itu sebabnya KPG menerbitkan naskah bergambar, komik, dan kartun agar persoalan pelik jadi mudah dipahami. Bila naskah teks (tidak bergambar), teks itu harus terbaca dan jelas.

Setelah itu, syarat berikutnya adalah naskah seyogianya berpeluang diterima pasar.

Agar sebuah naskah bisa terbit, Candra Gautama, Redaktur KPG, menambahkan, yang terutama adalah mutu naskah itu sendiri, baik fiksi maupun nonfiksi.

Naskah bisa dikirim kepada redaksi penerbit dalam bentuk soft copy lewat e-mail atau hard copy. Redaksi akan menilai apakah satu naskah layak atau tidak untuk diterbitkan.

Jika ditolak, redaksi akan memaparkan alasan mengapa naskah ditolak. Jawaban biasanya via e-mail.

Nah, di antara kedua kategori tersebut, biasanya terdapat naskah menarik, tetapi penulisannya jelek. Untuk naskah semacam ini, redaksi penerbitan lalu menjadi mitra diskusi penulis.

”Redaksi akan mengatakan oke, naskah Anda bisa diterbitkan asal bagian ini-itu ditambah, dibuang, atau diperbaiki. Si penulis sendiri yang memperbaiki naskahnya. Naskah kategori ini bisa bolak-balik perbaikannya antara penulis-editor,” kata Candra Gautama.

Menerbitkan sendiri

Jika kita enggak mau ribet dengan persyaratan yang diajukan penerbit, kita bisa menerbitkan buku kita sendiri. Sekarang ini penerbitan indie sudah banyak dilakukan.

Contohnya, Andrei Budiman, mahasiswa Akademi Komunikasi Indonesia Yogyakarta, yang menerbitkan sendiri novelnya, Travellous, juga traveller Nancy Margaretha dengan bukunya Backpacking Modal Jempol-Jelajah Eropa Rp 500.000-an per Bulan, dan aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) Hartono Rakiman lewat bukunya Mabuk Dollar di Kapal Pesiar.

Andrei menerbitkan bukunya secara indie karena menginginkan kebebasan dalam menulis.

”Kita tidak perlu berkompromi dengan editor penerbitan besar, misalnya untuk pemotongan kalimat, atau bisa terjadi perubahan ide yang cenderung mengubah esensi cerita. Perubahan seperti itu biasanya dilakukan editor untuk kepentingan pasar, juga visi dan misi penerbitan mereka,” katanya.

Hal lain yang mendasari Andrei adalah keinginannya memiliki penerbitan buku sendiri. Ini saking cintanya dia pada dunia tulis-menulis.

Naskah Hartono Rakiman sudah ditulis sejak lama dalam buku hariannya. Sekian tahun kemudian, saat dunia memasuki era web 2.0, ia menulis ulang catatan harian itu pada blog dan mendapat sambutan hangat dari pembaca. Ia pun berminat membukukannya.

”Pada awalnya saya mengalami godaan untuk menyerahkan tulisan itu kepada penerbit besar. Jika diterima dan diterbitkan, sudah terbayang nama besar yang akan saya terima. Label itu penting. Ketika sebuah label besar menempel, otomatis nama saya ikut terangkat. Tapi niat itu surut saat saya tahu bahwa royalti bagi penulis buku sangat kecil,” ucap Hartono.

Kebetulan ia punya banyak teman yang tergabung dalam komunitas Rumah Baca dan komunitas Ikat Makna. Mereka mendukung dia untuk menerbitkan sendiri bukunya. Ia juga mendapat bantuan untuk tata letak naskah, desain sampul, editing buku, sampai mencari percetakan yang murah. Maka lahirlah buku karyanya.

Nancy Margaretha punya cerita lain. Sebelum naskah selesai ditulis, ia sudah ditawari penerbit untuk menerbitkan bukunya.

”Saya punya alasan yang cukup egois untuk menerbitkan buku sendiri. Selama ini saya membagikan tulisan secara cuma-cuma untuk publik. Ketika ada ide untuk mengomersialkannya, justru pada saat itu perang idealisme terjadi. Saya jadi tahu kalau ternyata tulisan saya ’dikonsumsi’ bukan karena diberikan secara gratis, tetapi memang dibutuhkan,” ucapnya.

Dengan menerbitkan karya sendiri, membuat publik makin kenal dirinya secara utuh. Penerbitan indie menjadi alternatif karena ada hal baru dan tidak biasa yang bisa mereka nikmati.

Hal yang menarik, Nancy mengaku belajar amat banyak. ”Karena memulai sesuatu dari nol, saya belajar desain, tata letak buku sampai tata cetak, supaya saya puas ketika buku dilepas ke pasar. Itu pun tak membuat saya puas. Kritik dari pembaca makin membuat saya termotivasi,” katanya.
Ayo, segera terbitkan buku karya kita sendiri! (DOE/LOK)

2 November 2010
Sumber: http://entertainment.kompas.com/read/2010/11/02/03192044/Menerbitkan.Buku.Karya.Sendiri

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi