Selasa, 13 Maret 2012

Melankoli Sebentar Sembari Minum Kopi

Akhiriyati Sundari
http://sastra-indonesia.com/

Entahlah..
Perkenankan saya buka kalimat saya dengan kata bermakna ketidaktahuan itu. Dalam batin saya hanya ingin sekadar menulis.

Jogja mendadak garang saat ini. Lepas beberapa jam di belakang, hujan yang sebentar. Lebih tepatnya gerimis yang merintik-rintik. Nuansa melankolik [melankolis? melankoli?] bermunculan di seputar tempat saya duduk.
Saya juga belum berhasil menyelesaikan pekerjaan terpenting hari ini; menyusun buah pikiran yang masih membelit diantara bejibun file, tumpukan kertas, buku, dan ide-ide yang bertarung berjumpalitan di ruang kepala. Padahal saya sudah menandaskan dua cangkir kopi. Dua gelas besar air mineral. Dan sekarang segelas float coffee tengah menanti saya nikmati. Waktu melaju begitu cepat. Begitu saat.

Ritual Minggu pagi–dulu sekali–biasanya saya nguber-uber koran pagi. Beberapa tahun belakangan ini, tak lagi. Saya terjebak mudahnya fasilitas di sekitar. Di kantor, nyaris lima koran ‘penting’ sudah menyediakan diri untuk saya baca. Meski baru Senin paginya saya dapat menemui, tapi itu lumayan membuat saya membuang secara drastis ritual di tiap Minggu pagi itu. Sebuah perpustakaan kecil di dekat tempat tinggal saya juga menyediakan, ditambah meski hari Minggu, tetap buka. Tapi sesungguhnya tak begitu-begitu amat. Sepekan lebaran kemarin, kebetulan [yang tak indah] waktu saya habiskan nyaris sepekan penuh di rumah sakit sejak H + 2, menunggui ibu saya yang opname. Saya tak bisa ke mana-mana. Saya seolah ‘kelimpungan’ karena tak mendapat ‘suplai’ koran. Pedagang koran di rumah sakit biasanya tak sampai di bangsal tempat ibu saya dirawat. Beberapa buku sengaja saya usung untuk menemani kesendirian saya menjaga dan merawat ibu [saya membacanya saat saya telah kehabisan cerita dan mendapati ibu saya lelah terkantuk mendengarkan suara saya]. Minggu pagi-pagi sekali, saya buru-buru mengirim pesan ke saudara, kerabat, dan teman dekat untuk bisa membelikan saya koran. Yang terdekat dengan saya pun, rupanya tak bisa saya harapkan. Kesibukan lebaran, secara teknis rupanya begitu sulit untuk memenuhi harapan saya. Tak mau kalah akal, saya sengaja meminta sahabat yang tengah berada di Palembang untuk beli koran Minggu di sana. Juga, kakak saya yang tengah berada di Lampung untuk membelikan saya Lampung Post. Rupanya hari itu memang tak ada koran yang bisa didapatkan. Selesailah sudah ingin saya. [tapi saya tetap berterima kasih pada orang-orang tersebut]

Sebegitukah saya menyukai koran? Khususnya koran Minggu? Entahlah…
Saya akhirnya pasrah. Saya toh punya harapan, lusa di kantor saya akan menemukan yang saya ingin itu. Lalu hanya bersama buku-buku yang saya usung ke rumah sakit itulah saya bercengkerama dengan pikiran saya sendiri. Ibu saya sempat jengkel dan tak sabar. Karena begitu saya suntuk di hadapan benda kertas itu, kerap saya tidak mendengar ketika tengah dipanggil. Padahal hanya ada saya di dekat ibu. Juga, sebenarnya buku yang saya bawa sebenarnya “ringan” saja. Buku hiburan; catatan perjalanan, buku sejarah kebudayaan di sebuah pulau eksotik, sejarah pendidikan Ma’had Aly [setingkat pasca-Sarjana] di sebuah pesantren ujung Jawa Timur, novel terbaru karya penulis Utan Kayu, dan dua majalah wanita metropolitan [saya lebih suka menyebutnya demikian, daripada menyebutnya "majalah perempuan"]. Sesuatu yang semestinya tak boleh membuat saya men-suntuk-inya di saat saya tengah menemani ibu. Entahlah….

Lalu, apa yang menyulap nuansa saat menulis ini menjadi sedemikian melankoli?

Entahlah… [tetapi dalam diam-diam ada banyak hal yang saya ketahui, diam-diam pula bisa saya tuduh sebagai biang melankoli itu]

Selarik, seleret peristiwa, yang menyendu akhir-akhir ini banyak saya temui. Kegagapan menyikapinya barangkali, memiliki arti penting bagi seseorang untuk dapat ‘menyelesaikan’ pertanyaan demi pertanyaan itu. Beberapa buku yang saya tamatkan membacanya, tak ada yang dapat saya katakan sebagai penyumbang referensi melankoli. Maka kemudian saya kerap bertanya, di manakah? di yang itu kah? di yang di sana kah?

Barangkali sebuah kebetulan banyak menyinggahi. Tapi kebetulan yang lebih dari sebuah, bisakah disebut sebagai kebetulan? [mengutip kalimat dalam novel yang saya baca]. Kebetulan, beberapa hari lagi tepat tujuh tahun berpulangnya sahabat perempuan kami [Allahu yarham]. Saya seperti tersengat kenangan itu lagi. Barangkali kah karena saya kerap lupa untuk sekadar berkirim Fatihah untuknya? Entahlah…. [semoga Tuhan mengampuni kelemahan saya]

Dari sebuah kedai kopi yang menyediakan fasilitas jaringan nirkabel, saya menuliskan ini [setelah lama sekali, tak berbilang waktu, saya tak pernah menulis, meski sekadar catatan usang]. Seseorang yang baik hati sempat mendekat ke saya [saya tak mengenalnya, tak tahu namanya], menyapa dan berbincang soal IT, terkait notebook yang tengah saya pakai ini. Beberapa waktu lalu, orang ini sempat membantu kebingungan saya terkait jaringan internet di notebook yang saya pakai. Dalam waktu hampir setengah jam orang ini berpanjang lebar soal IT [yang hanya satu persen saya mengerti]. Mendadak hati saya menjadi sendu ketika dia menyebut nama sebuah bandar udara. Meski sejatinya tak ada hubungan langsung dengan kesenduan saya. Dia hanya menginformasikan bahwa seorang kawannya yang aktivis LSM beberapa bulan lalu laptopnya disita di bandar udara itu, terkait microsoft di laptopnya yang tak orisinil. Dia mengutak-atik notebook saya dan mengatakan bahwa alat ketik ini pun microsoftnya tak orisinil. “Saya ndak menakut-nakuti, Mbak. Sekadar info saja. Tahu sendiri kan, kepolisian kita mungkin sedang jahil, iseng cari duit aja”, katanya. Tapi dia telah menyebut nama bandar udara itu…duh?

Dan kini, dengan menulis iseng seperti ini, saya berharap melankoli itu lekas “teratasi”. Saya ingin menuntaskan buku menarik di samping saya ini sebelum saya pergi. Tentang situs kosmopolit dari secangkir kopi. Kalau perlu saya akan menuliskannya nanti dalam bentuk resensi. Seperti resensi yang sudah saya kirim di sebuah majalah, dan saya menanti-nanti janji redaksi untuk menerbitkannya kira-kira sebulan lagi.
Aduh, saya lupa; belum menulis puisi hari ini!

19 September 2010

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi