Jumat, 07 Februari 2020

DESA SENGON: KANTUNG KESENIAN YANG TERLUPAKAN

Dian Sukarno
forumsastrajombang.blogspot.com

Menyang Jombang mampira Sengon
a Lemah Geneng Akeh Wedhine
Najan Gak Sambang Kirima Ingon
Nek Gak Seneng Apa Mesthine

Parikan atau kidungan di atas sering digunakan pada pementasan teater rakyat ludruk yang memang berasal dari Jombang. Antara sampiran dan isi terkesan lugas, apa adanya mencerminkan karakteristik masyarakat Jombang yang egaliter atau terbuka menerima suatu perubahan baru. Pada sisi lain merupakan sindiran yang sarkastis terkait tanggung jawab suami sebagai kepala rumah tangga.

Terlepas dari maksud diciptakannya kidungan itu, meskipun bersifat anonim sebagaimana ciri-ciri folklor/ produk budaya kolektif, ternyata desa Sengon, kecamatan kota Jombang memiliki peran penting terkait perkembangan ludruk dan jenis-jenis seni pertunjukan lainnya di kabupaten Jombang dan Jawa Timur pada umumnya. Lewat tangan dingin para seniman yang berkiprah sejak sebelum 1908 hingga awal tahun 1970-an menempatkan desa Sengon sebagai salah satu simpul penting perkembangan seni pertunjukan di Jawa Timur. Menurut catatan almarhumah Dwi Wahyu Widayati pimpinan sanggar tari Ludwiranata, desa Sengon, Jombang ada tiga jenis seni tari yang diiringi musik jidor dalam pementasannya konon berkembang di wilayah Sengon, yaitu tari Ngremo (Seniti merupakan embrio tari remo sekarang), tari Golek, dan tari Gambir Sawit. Selain itu tercatat beberapa kelompok ludruk awal bermarkas di desa Sengon, seperti kelompok ludruk Sari Bancet, ludruk Pak Culike, ludruk Pak Munthel, ludruk Pak Bolet (Arumdalu), ludruk Pak Mulani, dan ludruk Pak Durasim.

Tokoh-tokoh seperti Pak Durasim dan Pak Bolet atau lengkapnya pak Sastro Bolet Amenan adalah maestro dan pahlawan kesenian yang pernah bermukim di desa Sengon. Pak Durasim atau lebih dikenal dengan Cak Durasim adalah pejuang ludruk yang membawa kesenian ini ke Surabaya dan menciptakan kidungan fenomenal Pagupon Omahe Dara, melok Nipon tambah sengsara. Atas kidungan yang memojokkan rezim pendudukan Jepang itu menyebabkan Pak Durasim ditangkap oleh bala tentara Dai Nippon/ Jepang. Pak Durasim sendiri berasal dari desa Kaliwungu kecamatan kota Jombang. Sedangkan Pak Sastro Bolet Amenan adalah maestro pencipta tari remo Jombangan yang unik dan berbeda dibandingkan tari remo yang berkembang di daerah luar kabupaten Jombang.

Desa Sengon, kecamatan kota Jombang dalam pandangan penulis memiliki karakteristik yang lain dari desa-desa lainnya di kota santri ini, utamanya salah satu desa yang memiliki potensi pengembangan ilmu pengetahuan dan seni budaya lumayan tinggi. Desa seluas 149 hektar dan terbagi atas 4 dusun ini memiliki sebaran lembaga pendidikan antara lain; 2 perguruan tinggi, 10 SLTA sederajat, 1 SLTP, 2 sekolah dasar, 2 Taman Kanak-kanak, 2 TPQ, dan 2 Yayasan Pendidikan. Selain lembaga pendidikan formal sejumlah sanggar kesenian dan kelompok seni jaranan juga berkembang pesat di daerah Sengon. Konon fakta bahwa desa Sengon sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan seni budaya, karena sudah diramalkan oleh founthing fathers/ pendiri desa Sengon bernama Ki Syekh Kusumojoyo atau Mbah Jangat.

Melihat posisi desa Sengon sebagai salah satu simpul utama pengembangan seni budaya, sangat disayangkan tidak banyak pihak yang mengetahui. Hal ini barangkali disebabkan antara lain; pertama adanya pergeseran sudut pandang warga masyarakat terkait budaya dan sejarah desa Sengon yang tidak dituliskan, kedua kemajemukan warga desa Sengon yang sebagian besar pendatang menimbulkan dampak kurangnya ikatan batin dengan kearifan-kearifan lokal yang pernah berkembang di daerah Sengon, ketiga kurangnya kepedulian antar generasi terkait perkembangan desanya.

Jika melihat kilas balik sejarah perjuangan bangsa, khususnya di ranah kebudayaan, maka sudah saatnya warga Jombang untuk kembali merevitalisasi atau membangkitkan kembali kearifan-kearifan lokal sebagai modal utama pembangunan di segala lini kehidupan. Salah satunya adalah menapak tilas peran strategis desa Sengon sebagai salah satu daerah basis pengembangan seni ludruk yang harusnya menjadi sebuah ikon seni budaya kabupaten Jombang. Meskipun sudah berkembang wacana untuk menjadikan teater Besutan sebagai ikon.

Kesenian sebagai anak emas kebudayaan telah menyatu dengan Bumi Sengon. Alangkah eman potensi besar daerah Sengon yang dulu merupakan daerah penambangan pasir, sehingga memunculkan kidungan menyang Jombang mampira Sengon, lemah geneng akeh wedhine (kalau ke Jombang singgahlah ke Sengon, tanah gundukan banyak pasirnya) harus tenggelam dan nyaris tak terdengar dalam peta kebudayaan Jawa Timur. Memang tidak cukup hanya berurai air mata, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana sedulur-sedulur desa Sengon dan wong Njombang semakin cinta dengan daerahnya dan tetap nguri-uri (merawat) seni budaya adiluhung warisan nenek moyang.

Sedikit harapan yang masih tersisa semoga sedulur-sedulur Sengon semakin bersapa mesra dengan sejarah besar daerahnya dan bergegas membenahi diri dengan sumbangsih mahakarya peradaban. Sehingga almarhum Mbah Jangat pendiri daerah Sengon, Mbah Engsong Galih/ pendiri dusun Ngesong, Mbah Ki Ageng Tawang dan putrinya Sari Ucon pendiri Tawangsari, Ki Cok Kenanga saudara Mbah Jangat merasa tenang di alam kelanggengan melihat anak cucu beliau tidak melupakan jati dirinya.

Akhir kata semoga yang tertutup bisa ditampakkan, yang tercerai mampu disatukan, yang tersamar bisa dijelaskan, sehingga desa Sengon sebagai simpul penting dan kantung kesenian sejak sebelum tahun 1908 kembali berkiprah di era sekarang dan tidak sekedar meninggalkan jejak yang hanya menjadi catatan indah masa lalu.
***

http://sastra-indonesia.com/2010/09/desa-sengon-kantung-kesenian-yang-terlupakan/

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi