Kamis, 05 Mei 2011

Pembunuhan di Surat Kabar Minggu

Denny Mizhar
http://sastra-indonesia.com/

Sebenarnya aku tak suka melihat mereka mengolok-olok kawanku yang sudah berani lantang menolak tuduhan yang dikecamkan mereka padanya. Aku melihat kawanku suka menyendiri sejak ia mendapat cibiran dari orang-orang yang sering nongol di hari minggu di koran pagi. Kawanku juga sering berpapasan dengan mereka. Entah bertegur sapa atau saling cemberut sebab potret wajah bergantian terlihat di surat kabar minggu, aku tak melihatnya jelas, aku hanya mendegar cerita dari orang-orang saja. Sebab aku sebenarnya tidak suka koran minggu. Aku suka buku. Buku-buku yang aku beli dari toko buku yang tersedia kopi. Sambil minum kopi aku menikmati buku. Aku tuang huruf-hurufnya di cangkir dan aku mengaduknya bersama kopi. Terlarut, mataku menyeruput.

Aku dan kawanku terakhir bertemu ,sebelum ia pergi tak kembali dan tak mau dipotret lagi di koran minggu pagi. Ketika kawanku hendak menaiki kereta. Aku menyesal tidak membuat benteng agar kawan tak pergi. Aku menjadi penasaran padanya kenapa naik kereta dan tak kembali.

“Kau berubah”

“Jangn sok tahu”

“Ya.. sudah”

“Apa pedulimu”

Kawanku naik kereta, tangannya berlahan melepas genggaman tanganku. Tidak biasa ia menjadi dingin menjawab pertanyaan-pertayanku. Apakah kawanku sudah menjadi beku. Kebekuan dari mulut-mulut ceriwis yang mengumpatnya berkali-kali di koran minggu, mungkin saja. Atau barang kali sebab semalam ,sebelum kepergiannya ia mengigau

“akan ku bunuh kalian”

Aku dengan iseng memegang jemari kakinya tepat di jempolnya

“Jangan.. itu dosa”

“Aku sudah tak kenal dosa”

“Apa kamu bertuhan”

“Kadang-kadang, kalau butuh pertolongan”

“Apa yang ingin kau harapkan dari tuhan”

Kawanku terbangun dan tersenyum.

“Aku mengingau ya”

“Iya”

“Tentang apa”

“Tentang pembunuhan”

“Aku tak mau membunuh, tapi setiap kali aku ingat mereka. Tuhan memberi pedang padaku dan menyuruhnya memenggal”

“Bagaimana kau menemuinya”

“Tuhan memeberi peta”

“Mana petanya”

“Rahasia, seperti nasib tak ada yang tahu. Peta itu seperti itu”

“Ah, aku tak mengerti kata-katamu”

“Jangan.. jangan sampai kau mengerti aku. Kau akan aku bunuh. Seperti mereka yang akan aku bunuh”

Kawanku berdiri mengambil pisau di dapur. Menodongkan padaku. Aku takut, tapi hal ini biasa. Kawanku memang unik. Keunikannya adalah suka menakuti. Tapi waktu itu lain. Wajahnya yang merah menyala. Aku menghilangkan ketakutanku dan tersenyum padanya.

***

Pada suatu hari minggu, aku tak sengaja melihat koran minggu yang tergeletak di meja sebuah warung kopi tempatku melepas lelah dan membunuh waktu di kala hari libur kerja. Aku melihat wajah kawanku. Wajah yang jelas bersama orang-orang yang hendak dibunuhnya. Tetapi kawanku kali ini meringkuk dengan tangannya diikat tali. Kawanku tak dapat bergerak, aku melihat wajahnya begitu sedih. Sesedih aku yang ditinggalkan begitu saja di rumah yang saban hari kita gunakan untuk bertemu dan kadang kala menginap di rumah tersebut berdua. Tak banyak yang tahu pertemuanku dengannya. Hanya perempuan tua pemilik rumah saja. Perempuan tua yang menyediaakan makanan dan membawahkan sebongkok kayu. Kayu yang kita gunakan membuat api unggun di belakang rumah. Ah, kenapa kawanku sampai tangannya harus di tali. Wajah-wajah yang mengikatnya tampak bersorak ria. Di bawah foto tersebut bertulis PENGHAKIMAN BUAT ORANG YANG MENGGAMBAR NEGERI LAIN. SEDANGKAN PENGGAMBAR TAK PERNAH PERGI KENEGERI TERSEBUT.

Aneh-aneh saja berita hari ini. Aku membalik, dari halaman pertama ke halaman ke dua. Ah, ngeri sekali. Wajah kawanku hilang, hanya tinggal telinga dan mata. Kenapa mereka menghapus pipi, bibir, hidung dan rambutnya. Apa kesalahan kawanku memang tak bisa diampuni. Siapa sebenarnya mereka. Atau jangan-jangan mereka iri kepada kawanku. Aku tidak tahu, tanya masih aku simpan. Tapi sampai kapan tanya ini aku simpan, pada siapa aku harus berikan tanya ini. Hingga jawaban dapat aku temui.

Kembali aku membuka halaman demi halaman koran minggu pagi. Sampailah aku pada halaman terakhir koran tersebut. Tidak ada wajah siapaun. Hanya tulisan dengan huruf kapital TUHAN TELAH DI BUNUH OLEH PENIRUAN TAK BERALASAN DAN GAMBAR-GAMBAR YANG SERUPA TAPI TAK SAMA MENGGAMBAR NEGERI LAIN TANPA SINGGAH.

Aku menghela nafas. Memesan kopi. Ada perempuan tua yang biasa menyediakan makanan buatku ketika menginap di rumah tempat aku dan kawanku bertemu. Perempuan tua itu banyak mebeli bunga. Kira-kira buat apa bunga itu. Kemabali pertanyaanku menyapa dapa kesadaranku. Aku bergegas menjegatnya dan menanyakan untuk apa bunga sebanyak yang ia bawa. Aku memanggilnya.

“Mbok, buat apa bunga itu?”

“Le.. masak kamu tidak tahu”

“Apa Mbok?”

“Kamu itu teman macam apa!”

“Kenapa Mbok?”

“Kawanmu yang biasa denganmu main ke rumah di mana?”

“Pergi Mbok”

“Jangan berlagak tidak tahu kamu Le”

“Apa Mbok?”

Sambil melangkahkan kaki meninggalkan aku

“Baca saja koran hari ini”

Aku berdiri tak dapat bergerak, serasa tercengang mendengar perkataan perempuan tua yang tinggal di rumah tempat aku dan kawanku bertemu.

Apa kawanku sudah mati. Apa benar koran hari ini. Wajah kawanku ada dari halaman depan dan beberapa halaman kemudian. Apa foto=foto di koran hari ini adalah gambaran penghakiman pada Kawanku.

Aku mengambil buku dalam tasku. Aku melangkah kembali ke warung tempat aku memesan kopi. Sepi, tidak biasanya. Ke mana orang-orang di sini. Apa mereka takut karena kawanku kalah.

Aku tidak salah lagi. Kawanku punya masalah besar dalam hidupnya. Bunga yang di bawa perempuan tua tadi adalah bunga untuk kematian kawanku. Tapi kemana orang-orang yang biasanya suka meminta traktir kawanku. Sembunyi kemana mereka. Aku menyeruput kopi, sisanya aku guyurkan pada koran hari ini. Koran minggu. Juga bukuku yang aku ambil dari tas. Semua sudah basah oleh kopi. Berita kematian dan kopi tanpa gula sama rasanya. Tuhan di bununya, kawanku di bunuh, wajah-wajah yang sering ada di koran minggu. Orang-orang (mungkin) sembunyi, takut di bunuh oleh wajah-wajah yang mebunuh kawanku. Sebab orang-orang pernah memuja wajah kawanku ketika hanya wajah kawanku terpampang di koran minggu.

Aku menyesal, harusnya aku dapat mencegahnya. Aku menyesal tak menyimpan gambar tentang negeri lain yang digambar kawanku. Aku menyesal. Aku merasa terbunuh di koran minggu. Aku dan kawanku adalah satu.

Malang, 2011

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi