Kamis, 11 Agustus 2011

Dunia Nyeri ‘Bidadari Bersayap Belati’

Binhad Nurrohmat
http://www.kr.co.id/

HIDUP bergelora gairah, bergelimang pesona imajinasi, entah kenapa, condong lebih gampang dicari di dua titik dunia saling berseberangan ekstrem: dunia kejahatan dan dunia kebaikan. Dunia kontras tajam. Hitam-putih. Dunia antonim. Bentangan hidup di antara dua titik dunia itu terasa lazim, rutin, hidup orang kebanyakan, tanpa percik sentuhan mendalam, tanpa denyar sentakan segar mendobrak dinding konvensi.

Memang, imajinasi hebat kerap lahir bukan dari hidup normal, hidup yang jauh dari jebakan klangenan pembikin bosan, hidup yang tak merangsang dan tak mengguncang mental serta pikiran untuk merenung dalam-dalam atau menggulati sesuatu di luar kebiasaan.

Ah, saya kian percaya sastra yang bagus tak ingin linier mengamini atau mencomot kenyataan hidup keseharian. Sastra yang bagus ingin membalikkan, selalu dikejar-kejar risau, ingin meledakkan, memberi tafsir lain, sebuah usaha subversi, memecah kebuntuan efek rutinitas hidup serba terjadwal-mekanis peradaban manusia modern; kondisi faktual manusia yang sehari-hari “harus” hidup di pabrik, toko, bank, sekolah, pasar, terminal, maupun lokalisasi demi eksis secara biologis maupun sosial.

Apa boleh buat. Sastra bukan dunia biasa. Octavio Paz menamainya the other voice, sebuah dunia dari suara yang lain. Paz, penyair Meksiko itu, tak sepenuhnya salah. Setidaknya, karya-karya sastra besar dunia kukuh mengusung dan intens bergumul dengan dunia sebagaimana dinyatakan penyair peraih nobel sastra 1990 itu.

Hemingway, Chairil Anwar, Sutardji Calzoum Bachri, Afrizal Malna, Joni Ariadinata, Agus Noor, dan sastrawan lain sadar betul wilayah pergulatan kreatifnya dan bahkan tak pernah menyerah di hadapan segala penolakan maupun pemberangusan negara dan masyarakat sebagai akibat atau risiko dari kegigihan pilihan ide dan kreativitas.

Sastra bukan dunia semua orang, penghuni pojokan kecil kehidupan besar ini. Tak ditatap banyak mata, tanpa tepuk tangan. Dunia kreatif itu ekstrem, selalu menempuh jalan di luar mainstream.

Dua titik ekstrem itu, dunia hitam-putih itu, menjadi wilayah pergulatan kreatif sastra, tak habis-habis digali, tak rampung-rampung dieksplorasi para sastrawan besar dunia. Sang Nabi Gibran (Lebanon) dan Tukang Kebun Tagore (India) memeras kekuatan sastrawi susuri nilai-nilai kehidupan baik dan indah, memburu kebijaksanaan abadi dan menerakan secara estetis ke lembar-lembar kertas di kesunyian kamar.

Di titik lain, Notes from Underground Dostoyevski (Rusia) dan Justine de Sade (Prancis) meliarkan imajinasi dan segala daya kepengarangan mengeruk kehidupan sakit, keras, teror, jorok, realitas dunia miring. Dunia jahat. Dua pengarang besar ini kokoh mengembangkan “filsafat kejahatan” dalam karya-karyanya.

Ideologi Teks

TEGUH WINARSHO AS, cerpenis yang merilis buku kumpulan cerpen perdana BIdadari Bersayap Belati (2002), sadar betul menjatuhkan pilihan ‘ideologis’ dan konsisten ditempuh untuk membangun (dan menyiasati) narasi-narasi fisiknya: menyusur dunia negatif, dunia hitam, dunia sumpah serapah, dunia tak bahagia, nyeri, melecehkan nilai moral, kejam dan keji. Sebuah dunia tanpa pencerahan nilai dan kebijakan hidup, terjerumus ke lembah hina, menghancurkan diri sendiri. Sebuah bentangan realitas absurd yang melakukan subversi atas konvensi.

Ideologi ini bukan cuma diimplementasi pada dataran tema cerita. Bahasa cerita pun kuat menyokong lewat ungkapan bengis, nuansa ucap melabrak ‘moral bahasa’. Kekuatan konsep dan teknik tampak dikuasai cerpenis produktif ini. Kenapa ideologi seolah jadi penting di sini? Tanpa ideologi, narasi fiksi kehilangan gaung identifikasi, anonim, tak berpribadi.

Ideologi itu strategi terkonsep kuat, bukan sekadar tren atau mode sesaat, angin-anginan. Ruh karya diperkuat konsistensi ideologis penulis. Ini cermin kesetiaan pada ide naratif, obsesif, pikiran yang mengendap di bawah dunia sadar penulis. Ideologi bukan hanya penguasaan wacana (intelektual), lebih penting lagi pengendapan dan penghayatan (psikologis), sehingga memberi darah dan nyawa pada cerita, menjadi basah, tajam, dan menyentak-nyentak syaraf tafsir serta persepsi pembaca(an).

Tokoh dan peristiwa dalam buku Bidadari Bersayap Belati bergerak dalam latar ruang dan waktu seputar lingkungan rumah tangga: hubungan lelaki-perempuan, orangtua-anak, lelaki-perempuan, suami-istri yang dibingkai dalam hubungan-hubungan yang ganjil: asmara yang sakit (Peluru Terakhir, Ibu: hantu Sepanjang Hari), psikopat (Televisi, Zombi), kanibal (Laki-laki dan Anjing), juga supernatural (Telepon, Ular Betina). Sebuah latar konvensional. Jika hubungan-hubungan antar tokoh dan peristiwa dalam buku ini tak diciptakan tanpa daya eksplorasi tinggi dan usaha menegasi konvensi untuk mencari kemungkinan hubungan yang ganjil, cerita dalam buku ini akan terjatuh dalam keranjang klise dan kehilangan pesona imajinatif.

Surealisasi dan bahkan absurdisasi kerap menjadi sesuatu yang sedap dalam buku ini. Dua gaya penulisan ini menuntut kreasi imajinasi kelas tinggi dan dimiliki penulis berpengalaman. Bukan berarti gaya realis lebih mudah ketimbang surealis maupun absurd itu. Tapi, paling tidak, pada kedua gaya ini lebih dibutuhkan keliaran dan keberanian imajinasi.

Teknik dan gaya penulisan Teguh dalam buku ini tampak lebih mengandalkan plot, alur cerita. Sebuah cara umum untuk memancing, bermain-main, dan bahkan mengecoh pembaca dengan kejutan cerita tak terduga yang biasanya nongol pada akhir cerita.

Tokoh dan peristiwa dalam cerita Teguh hidup dan bergerak sepanjang dan seluas 4 sampai 6 halaman kuarto spasi rangkap. Sebuah ruang dan waktu cerita yang “dibatasi”. Sempit. Inilah realitas sekaligus tantangan teknis penulis yang menyosialisasi karya di media jurnalisme sastra (koran). Ini juga semacam siasat tawar menawar dengan sifat umum media massa dan persepsi naratif publik pembaca. Cerpen Indonesia mutakhir bisa dikata menjalankan hal serupa: tekanan kuat pada plot dan keinginan besar membangun alinea atau kalimat akhir cerita yang mengejutkan. Terkesan tergesa. Ingin ringkas. Prematur.

Cerpen Indonesia belum mengedepankan detil, sugesti, dan polifoni. Yaitu narasi yang rinci, berbias, dan multi tafsir. Semacam narasi yang ketika menggambarkan pembunuhan bisa memberi rasa debar, dengus kebengisan, dan amis darah korban ke indera pembaca.

Bidadari Bersayap Belati adalah sampel atau representasi cerita pendek mutakhir yang hidup dan bahkan terinspirasi media jurnalisme sastra (koran). Tapi cerpen dalam buku ini terbilang punya cuatan khusus sehingga lebih tampak menonjol dan istimewa ditandai oleh keberanian eksplorasi menyusur wilayah negatif itu, semacam upaya penolakan estetik terhadap formalitas dan eufimisme sosial maupun politik yang dirayakan dan diledakkan di wilayah narasi.

* Binhad Nurrohmat, penyair, kurator Indonesia Literature Watch.

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi