Minggu, 07 Agustus 2011

Mantra Dodolitdodolitdodolibret-nya Seno Gumira Ajidarma Bukan Plagiat

Edi Sembiring
http://www.edisantana.blogspot.com/

Orang meributkan Dodolitdodolitdodolibret -nya Seno Gumira Ajidarma adalah hasil memplagiat cerpen Leo Tolstoy yang berjudul Tiga Pertapa. Sebaiknya jangan secepat itu menuduhnya, karena justru baik Tolstoy maupun SGA menuliskan cerpennya terinspirasi pada kisah Yesus yang mengajarkan doa Bapa Kami dan melarang untuk bertele-tele dalam berdoa (Injil Matius 6: 7 – 8. : Lagipula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.)

Selanjutnya Tolstoy dan SGA serta lainnya, juga terinspirasi dari kisah Yesus berjalan di atas air, dan bagaimana Petrus yang mencoba mendekatiNya hampir tenggelam (Matius 14 :30-31 : Tetapi ketika dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai tenggelam lalu berteriak: “Tuhan, tolonglah aku!” Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: “Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?”)

SGA dan Tolstoy menceritakan ulang kisah ini dalam konteks kekinian, dan hal ini adalah hal baik dalam pencerahan pada jamannya. Namun ada perbedaan bangunan cerita, lihat saja :

1. Tolstoy berkisah diawal tentang Uskup dan para peziarah yang berlayar. Uskup menuju Biara sementara para peziarah menuju tempat suci. Bedakan dengan SGA yang memulainya dari daratan saja dan berfokus pada Guru Kiplik.

2. Tolstoy sejak awal tak ada menyebut-nyebut tentang bagaimana doa yang benar dan tak ada menyampaikan misi sang Uskup untuk menyebarkan doa yang benar itu. Tolstoy hingga beberapa halaman hanya bercerita tentang kejadian selama mereka di kapal, hanya di halaman kedelapan baru ada ungkapan tentang doa yang benar. Sementara SGA dari awal memperjelas tentang apa itu doa yang benar. Karena doa yang kata-katanya salah tak akan sampai.

3. Uskup dalam kisah cerpen Tolstoy sudah meyakini bahwa Yesus bisa berjalan di atas air (karena imannya yang berbicara). Bedahal dengan Guru Kiplik dalam cerpen SGA, yang menganggap kisah orang yang mampu berjalan di atas air karena doa yang benar itu hanyalah dongeng semata.

4. Doa yang baik dan benar yang diajarkan sang Uskup dalam kisah Tolstoy adalah Doa Bapa Kami yaitu Doa yang diajarkan Yesus. Ini adalah doa sederhana. Doa ini berkesan karena Doa ini diajarkan langsung oleh Yesus, sama halnya dengan Uskup yang mengajarkan Doa Bapa Kami itu (kelak ketiga pertapa itu akan merasa kehilangan berat atas kepergiannya). Sementara SGA tak ada menyebut spesifik isi doa, hanya menyebut dalam berdoa selain pemilihan kata yang tepat, perlu juga dipertimbangkan gerakannya yang harus tepat, dan waktunya terukur, selain tentu saja perhatiannya terpusat. SGA disini hanya berkutat pada cara dan kehati-hatian memilih kata.

5. Lalu sampailah kebagian ujung cerita. Dalam Tolstoy, sang Uskup dan para peziarah akhirnya melanjutkan perjalanan. Sang Uskup bersyukur karena dikirim Tuhan untuk bisa mengajari dan membantu orang-orang sebaik pertapa itu. Sementara dalam cerpen SGA, Guru Kiplik merasa bersyukur telah berhasil mengajarkan mereka doa yang benar. Uskup merasa itu semua rencana Tuhan, sementara Guru Kiplik bangga atas kerja kerasnya sendiri.

6. Ada bayangan berkelebat datang, berlari di atas air. Tolstoy menyebutkan ketiga Pertapa itu mulutnya selalu ingin menghapal doa. Itu sebabnya mereka cepat lupa akan doa itu dan mereka meminta “wujud Yesus” untuk terus hadir sebagai pendamping jemaat. Namun sang Uskup meminta mereka pulang dan tak perlu lagi diajarkan berdoa, karena iman merekalah yang telah berdoa, walau lidah lupa berucap. Sang Uskup meminta agar ketiga pertapa mendoakan sang Uskup dan Peziarah. Sementara dalam cerpen SGA, Guru Kiplik ahirnya tersadar, bahwa kesembilan orang itu lebih benar dalam berdoa hingga mereka bisa berjalan di atas air. Dan apa yang dibilang dongeng adalah kenyataan, bahwa orang yang berdoa benar mampu berjalan di atas air.

Saya menyimpulkan, ada perbedaan sangat mendasar :

1. Uskup dalam cerpen Tolstoy meyakini bahwa orang beriman bisa berjalan di atas air. Hingga diakhir cerita sang Uskup malah meminta agar pertapa mendoakan sang Uskup dan para peziarah yang masih berdosa.

2. Sementara Guru Kiplik justru menganggap kisah oleh doa yang benar maka bisa berjalan di atas air adalah dongeng semata. Tapi akhirnya Guru Kiplik bertobat dan meyakini itu.

Terlalu terburu-buru menyebut SGA plagiator karena diakhir ceritapun SGA memberi catatan kaki bahwa ini hanyalah versi penulis atas berbagai cerita serupa, dengan latar belakang berbagai agama di muka bumi.

SGA tak menjiplak Tolystoy karena cerita dan sudut pandang awalnya berbeda. Hanya saja di akhir kisah mereka menjadi seperti sama. Tolstoy dan SGA serta penulis lainnya bercermin pada ajaran dan kisah Yesus, lalu dikembangkan dalam kisah kekinian. Tolstoy bercerita perjalanan kapal pada jamannya, sementara SGA berkisah pada kegelisahan Guru Kiplik atas salahnya orang-orang berdoa hingga dirasa ia perlu pergi berkeliling.

Namun, kalaupun sama di akhir cerita, itu tak masalah, karena sejujurnya mereka memang ingin bercerita tentang Anak Manusia yang bisa berjalan di air karena imannya, mereka adalah Yesus beserta muridNya. Ini semua kisah yang memang perlu berkali-kali dituliskan dalam judul-judul cerpen atau kotbah yang berbeda-beda. Masih dibutuhkan puluhan atau malah ribuan kisah sama sepanjang jaman untuk mengingatkan kita pada KEDAHSYATAN atau KEKUATAN DOA oleh karena Iman.

Suatu kali Yesus mengatakan: ” Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, … ” (Matius 17:20)

Benih sesawi adalah yang paling kecil dari semua benih yang lain. Sebutir benih yang sangat kecil yang ditanam di ladang dan menjadi sebuah pohon. Ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya. Begitu pula mantra kanak-kanak berjudul Dodolitdodolitdodolibret, telah terpilih menjadi pemenang Cerpen Terbaik Kompas 2010.

Mantra kanak-kanak yang tidak kekanakan. Mantra yang membuat Guru Kiplik akhirnya bertobat dan tak menganggapnya dongeng lagi. Karena iman itu tak bisa dilogikakan. SGA sedang melakukan “pemberontakan” kecil pada agama-agama yang sesungguhnya sedang sibuk “mendongeng” saja. SGA sedang menguggat KLAIM-KLAIM KEBENARAN pemuka agama yang ‘mabuk’ anggur surga buatannya dalam bahtera kapal yang terombang-ambing pada godaan nafsu dunia dan nafsu kuasa politik. Kelak yang selamat, hanya mereka yang mampu “berjalan di atas air.”

Sumber: http://fiksi.kompasiana.com/prosa/2011/06/30/mantra-dodolitdodolitdodolibret-nya-seno-gumira-ajidarma-bukan-plagiat/

Tidak ada komentar:

Label

A Rodhi Murtadho A. Aziz Masyhuri A. Qorib Hidayatullah A. Zakky Zulhazmi A.J. Susmana A.S. Laksana Aa Maulana Abdi Purnomo Abdul Azis Sukarno Abdul Aziz Rasjid Abdul Hadi W.M. Abdul Kadir Ibrahim Abdul Lathief Abdul Wachid B.S. Abdurrahman Wahid Abidah El Khalieqy Acep Zamzam Noor Ach. Sulaiman Achdiar Redy Setiawan Adhitia Armitrianto Adhitya Ramadhan Adi Marsiela Adi Prasetyo Afrizal Malna Ags. Arya Dipayana Aguk Irawan MN Agunghima Agus B. Harianto Agus Buchori Agus M. Irkham Agus Noor Agus R. Sarjono Agus R. Subagyo Agus Sri Danardana Agus Sulton Agus Wibowo Aguslia Hidayah Ahda Imran Ahmad Fatoni Ahmad Hasan MS Ahmad Ikhwan Susilo Ahmad Kekal Hamdani Ahmad Khotim Muzakka Ahmad Rafiq Ahmad Sahal Ahmad Syubbanuddin Alwy Ahmad Yulden Erwin Ahmad Zaini Ahmadun Yosi Herfanda Ajip Rosidi Akhiriyati Sundari Akhmad Sekhu Akmal Nasery Basral Alex R. Nainggolan Ali Ibnu Anwar Ali Murtadho Alia Swastika Alunk S Tohank Amanda Stevi Amien Kamil Amien Wangsitalaja Anes Prabu Sadjarwo Anindita S Thayf Aning Ayu Kusuma Anjrah Lelono Broto Anton Kurnia Anton Suparyanto Anugrah Gio Pratama Anung Wendyartaka Aprinus Salam Ardi Bramantyo Arie MP Tamba Arief Junianto Arif Bagus Prasetyo Aris Setiawan Arman AZ Arswendo Atmowiloto Arti Bumi Intaran AS Sumbawi Asarpin Asep Dudinov Ar Asep Sambodja Asvi Warman Adam Awalludin GD Mualif Ayung Notonegoro Bagja Hidayat Balada Bale Aksara Balok Sf Bambang Kariyawan Ys Bambang Kempling Bandung Mawardi Baridul Islam Pr Bayu Agustari Adha Beni Setia Benny Arnas Benny Benke Berita Berita Utama Bernando J. Sujibto Berthold Damshauser Binhad Nurrohmat Boni Dwi Pramudyanto Bonnie Triyana Boy Mihaballo Bre Redana Brunel University London Budi Darma Budi Hutasuhut Budi P. Hatees Budiman Sudjatmiko Bulqia Mas’ud Bung Tomo Burhanuddin Bella Cak Kandar Catatan Cerbung Cerpen Chairil Anwar Chairul Abshar Chamim Kohari Chandra Johan Chavchay Syaifullah Cover Buku Cucuk Espe D. Dudu AR D. Kemalawati D. Zawawi Imron Dadang Kusnandar Dahono Fitrianto Dahta Gautama Damhuri Muhammad Dami N. Toda Damiri Mahmud Danarto Daniel Paranamesa Darju Prasetya Darmanto Jatman David Krisna Alka Deddy Arsya Dedi Muhtadi Dedy Tri Riyadi Deni Andriana Denny JA Denny Mizhar Deny Tri Aryanti Dewi Rina Cahyani Dian Dian Hartati Dian Sukarno Dina Oktaviani Dinas Perpustakaan Daerah Lamongan Dino Umahuk Djadjat Sudradjat Djoko Pitono Djoko Saryono Dorothea Rosa Herliany Dwi Cipta Dwi Fitria Dwi Pranoto Dwi S. Wibowo Dwi Wiyana Dwicipta E. Syahputra Ebiet G. Ade Eddy Flo Fernando Edi Sembiring Edy Firmansyah Eep Saefulloh Fatah Eka Budianta Eka Fendri Putra Eka Kurniawan Ekky Siwabessy Eko Darmoko Elnisya Mahendra Emha Ainun Nadjib Emil WE Endah Wahyuningsih Endhiq Anang P Erwin Y. Salim Esai Esha Tegar Putra Evan Ys Evi Idawati F Rahardi Fahmi Fahrudin Nasrulloh Faidil Akbar Faisal Kamandobat Faiz Manshur Fajar Kurnianto Fajar Setiawan Roekminto Fakhrunnas MA Jabbar Farid Gaban Fathan Mubarak Fathurrahman Karyadi Fatkhul Anas Fazar Muhardi Febby Fortinella Rusmoyo Felik K. Nesi Festival Sastra Gresik Fikri. MS Fitri Yani Frans Ekodhanto Frans Sartono Franz Kafka Fredric Jameson Friedrich Nietzsche Fuad Anshori Fuska Sani Evani G30S/PKI Gampang Prawoto Ganug Nugroho Adi Geger Riyanto Gerakan Surah Buku (GSB) Gerson Poyk Gibb Gilang Abdul Aziz Ging Ginanjar Gita Pratama Goenawan Mohamad Grathia Pitaloka Gugun El-Guyanie Gunoto Saparie Gusti Eka H.B. Jassin Hadi Napster Hadriani Pudjiarti Halim H.D. Hamdy Salad Han Gagas Handoko Adinugroho Happy Ied Mubarak Hardi Hamzah Harfiyah Widiawati Hari Puisi Indonesia (HPI) Hari Santoso Harie Insani Putra Haris del Hakim Haris Priyatna Hary B Kori’un Hasan Junus Hasif Amini Hasnan Bachtiar Hasta Indriyana Helmi Y Haska Helwatin Najwa Hendra Sugiantoro Hendri R.H Hendry CH Bangun Henry Ismono Hepi Andi Bastoni Heri KLM Heri Latief Herie Purwanto Herman Rn Heru CN Heru Joni Putra Hudan Hidayat Hudan Nur I Nyoman Darma Putra I Nyoman Suaka I Nyoman Tingkat I Tito Sianipar Ibnu Wahyudi Icha Rastika Idha Saraswati Ignas Kleden Ignatius Haryanto Ilenk Rembulan Ilham Q Moehiddin Ilham Yusardi Imam Muhtarom Imamuddin SA Iman Budhi Santosa Imron Rosyid Imron Tohari Indira Permanasari Indra Intisa Indra Tjahyadi Indra Tranggono Irfan Budiman Ismi Wahid Istiqamatunnisak Iwan Komindo Iwan Kurniawan Iwan Nurdaya Djafar Iyut FItra Izzatul Jannah J Anto J.S. Badudu Jafar M. Sidik Jamal D Rahman Jamal T. Suryanata Jamil Massa Janual Aidi Januardi Husin Javed Paul Syatha Jefri al Malay JJ Kusni JJ Rizal Jo Batara Surya Jodhi Yudono Johan Khoirul Zaman Joko Pinurbo Joko Sandur Joni Ariadinata Joss Wibisono Jual Buku Paket Hemat Judyane Koz Jusuf AN Karkono Kasnadi Katrin Bandel Kedai Kopi Sastra Kedung Darma Romansha Ken Rahatmi Khairul Amin Khairul Mufid Jr Khoshshol Fairuz Kirana Kejora Koh Young Hun Komang Ira Puspitaningsih Komunitas Deo Gratias Kostela (Komunitas Sastra Teater Lamongan) Kritik Sastra Kurniawan Kurniawan Junaedhie Lan Fang Lathifa Akmaliyah Latief S. Nugraha Leila S. Chudori Lela Siti Nurlaila Lidia Mayangsari Lie Charlie Liestyo Ambarwati Khohar Liza Wahyuninto Lukas Adi Prasetyo Luky Setyarini Lutfi Mardiansyah M Fadjroel Rachman M. Arman A.Z M. Arwan Hamidi M. Faizi M. Lubabun Ni’am Asshibbamal S M. Mustafied M. Nahdiansyah Abdi M. Shoim Anwar M. Taufan Musonip M. Yoesoef M.D. Atmaja Mahdi Idris Mahfud Ikhwan Mahmud Jauhari Ali Mahwi Air Tawar Mainteater Bandung Maman S. Mahayana Manneke Budiman Mardi Luhung Marhalim Zaini Maria Bo Niok Mario F. Lawi Mark Hanusz Marsudi Fitro Wibowo Martin Aleida Martin Suryajaya Marwanto Maryati Mashuri Matdon Matroni A. el-Moezany Maya Mustika K. Membongkar Mitos Kesusastraan Indonesia Menggugat Tanggung Jawab Kepenyairan Sutardji Calzoum Bachri Mezra E. Pellondou MG. Sungatno Mh Zaelani Tammaka Mihar Harahap Mila Novita Misbahus Surur Muhajir Arrosyid Muhammad Al-Fayyadl Muhammad Ali Fakih Muhammad Amin Muhammad Antakusuma Muhammad Iqbal Muhammad Muhibbuddin Muhammad Nanda Fauzan Muhammad Rain Muhammad Yasir Muhammad Zuriat Fadil Muhammadun A.S Mulyadi J. Amalik Munawir Aziz Murparsaulian Musdalifah Fachri Musfi Efrizal Mustafa Ismail Mustofa W. Hasyim N. Syamsuddin CH. Haesy Naskah Teater Nazaruddin Azhar Nelson Alwi Nenden Lilis A Neni Nureani Ni Putu Rastiti Nirwan Dewanto Nita Zakiyah Noor H. Dee Noval Jubbek Novel Nur Faizah Nur Syam Nur Wahida Idris Nurani Soyomukti Nurdin Kalim Nurel Javissyarqi Nurrudien Asyhadie Nurul Anam Nurul Hadi Koclok Nurur Rokhmah Bintari Nuryana Asmaudi Odi Shalahuddin Oei Hiem Hwie Okky Madasari Okta Adetya Olivia Kristina Sinaga Otto Sukatno CR Oyos Saroso HN Pablo Neruda Pamusuk Eneste Pandu Radea Parakitri Parulian Scott L. Tobing PDS H.B. Jassin Pengantar Buku Kritik Sastra Pepih Nugraha Pesan Al Quran untuk Sastrawan Petrik Matanasi Pipiet Senja Pitoyo Boedi Setiawan Ponorogo Pramoedya Ananta Toer Pringadi Abdi Surya Prof Dr Faisal Ismail MA Prosa Puisi PuJa Puji Santosa Pungkit Wijaya PUstaka puJAngga Putri Utami Putu Setia Putu Wijaya R. Toto Sugiharto Radhar Panca Dahana Ragil Supriyatno Samid Rahmat Sudirman Rakai Lukman Rakhmat Giryadi Ramadhan Batubara Ramadhan Pohan Rameli Agam Ramon Damora Ranang Aji SP Ratih Kumala Ratna Ajeng Tejomukti Ratu Selvi Agnesia Raudal Tanjung Banua Reko Alum Reny Sri Ayu Resensi Revolusi RF. Dhonna Riadi Ngasiran Ribut Wijoto Rinto Andriono Riris K. Toha-Sarumpaet Risang Anom Pujayanto Robin Dos Santos Soares Rodli TL Rofiqi Hasan Rosdiansyah Rukardi S Yoga S. Jai S. Satya Dharma S.I. Poeradisastra S.W. Teofani Sabiq Carebesth Sabpri Piliang Sabrank Suparno Sahaya Santayana Saifur Rohman Sainul Hermawan Sajak Sal Murgiyanto Salamet Wahedi Salman Rusydie Anwar Salyaputra Samsudin Adlawi Sandipras Sanggar Pasir Sapardi Djoko Damono Sarabunis Mubarok Saroni Asikin Sartika Dian Nuraini Sastra Sastra Perlawanan Sastri Sunarti Satmoko Budi Santoso Saut Situmorang Sejarah Sekolah Literasi Gratis (SLG) Sekolah Literasi Gratis (SLG) STKIP Ponorogo Seno Gumira Ajidarma Seno Joko Suyono Sergi Sutanto Shafwan Hadi Umry Shiny.ane el’poesya Sholihul Huda Sigit Susanto Sihar Ramses Simatupang Sita Planasari A Siti Irni Nidya Nurfitri Siti Rutmawati Siti Sa’adah Sitok Srengenge Siwi Dwi Saputro Sjifa Amori Sofian Dwi Sofyan RH. Zaid Soni Farid Maulana Sony Prasetyotomo Sosiawan Leak Sri Wintala Achmad St Sularto Sudarmoko Sulaiman Tripa Sultan Yohana Suminto A. Sayuti Sunaryono Basuki Ks Sungatno Sunlie Thomas Alexander Sunu Wasono Sunudyantoro Suroto Surya Lesmana Suryanto Sastroatmodjo Susianna Sutan Takdir Alisjahbana Sutardi Sutardji Calzoum Bachri Sutejo Suwardi Endraswara Syaiful Amin Syarif Hidayat Santoso Syarifudin Syifa Amori Syifa Aulia Tajuddin Noor Ganie Tantri Pranashinta Tanzil Hernadi Taufik Ikram Jamil Taufiq Wr. Hidayat Teguh Winarsho AS Tengsoe Tjahjono Th. Sumartana Theo Uheng Koban Uer Theresia Purbandini Thowaf Zuharon Tien Rostini Titian Sandhyati Tjahjono Widarmanto Tjahjono Widijanto Tjoet Nyak Dhien Toef Jaeger Toko Buku Murah PUstaka puJAngga Lamongan Tri Wahono Triyanto Triwikromo Tu-ngang Iskandar Tulus Wijanarko Udin Badruddin Udo Z. Karzi Umar Fauzi Umbu Landu Paranggi Umi Laila Sari Umi Lestari Universitas Indonesia Untung Wahyudi Virdika Rizky Utama Vyan Taswirul Afkar W.S. Rendra Wahyu Prasetya Wahyudi Akmaliah Muhammad Wawan Eko Yulianto Wawancara Welly Adi Tirta Widi Wastuti Wiji Thukul Wisnu Kisawa Wiwik Widayaningtias Y. Thendra BP Yona Primadesi Yosephine Maryati Yosi M Giri Yudhis M. Burhanuddin Yulizar Fadli Yurnaldi Yusri Fajar Yuyuk Sugarman Zainal Arifin Thoha Zaki Zubaidi Zamakhsyari Abrar Zawawi Se Zehan Zareez Zulkarnain Zubairi